Hizbullah Tembakkan Salvo Rudal ke Pangkalan Militer Israel pada Hari Penebusan Dosa

Estimated read time 3 min read

TEL AVIV – Kelompok Hizbullah Lebanon mengatakan mereka menembakkan roket ke pangkalan militer Israel pada hari Sabtu selama Yom Kippur, yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Hari Pendamaian.

Serangan rudal tersebut terjadi saat tentara Zionis terus mengebom wilayah Lebanon dengan dalih memerangi Hizbullah.

Pada hari Yom Kippur, kota-kota di seluruh Israel sepi, pasar-pasar ditutup, penerbangan dan transportasi umum lainnya ditangguhkan, sementara orang-orang Yahudi berpuasa dan berdoa.

Namun, di tengah perang, pasukan Zionis Israel terus melakukan pertempuran sengit di perbatasan utara dan selatan, meskipun ada rentetan kritik atas terlukanya empat penjaga perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL).

Hizbullah, yang telah kehilangan pemimpinnya dan sejumlah komandan senior akibat serangan Israel sejak dimulainya perang di Lebanon, mengatakan pada hari Sabtu bahwa pihaknya telah menyerang pangkalan militer Zionis di selatan Haifa dengan rentetan roket.

“Pejuang Hizbullah melepaskan tembakan roket ke pabrik bahan peledak,” kata kelompok itu dalam pernyataan yang diterbitkan AFP, Minggu (13/10/2024).

Sirene serangan udara terdengar di Israel utara pada hari Sabtu ketika tentara Israel mengatakan mereka telah mencegat peluru yang ditembakkan dari Lebanon.

Beberapa jam sebelum Yom Kippur, Israel menghadapi reaksi diplomatik yang kuat atas serangan terhadap posisi pasukan UNIFIL di Lebanon selatan.

Dua penjaga perdamaian PBB dari Sri Lanka terluka dalam insiden kedua dalam dua hari, kata misi UNIFIL.

Tentara Zionis mengklaim bahwa tentara Israel membalas tembakan dengan “ancaman langsung” sekitar 50 meter dari posisi UNIFIL.

Ketika Israel menghadapi rentetan kritik dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, sekutu Barat dan lainnya, Tentara Zionis telah berjanji untuk melakukan “peninjauan menyeluruh”.

UNIFIL sengaja menjadi sasaran

Pasukan penjaga perdamaian UNIFIL di Lebanon telah berada di garis depan perang antara Israel dan Hizbullah, yang telah menewaskan lebih dari 1.200 orang di Lebanon sejak 23 September, menurut data Kementerian Kesehatan Lebanon yang diterbitkan oleh AFP.

Empat penjaga perdamaian terluka, termasuk dua tentara Indonesia yang terluka pada hari Kamis ketika tank Merkava Israel menembaki pos terdepan mereka, kata UNIFIL.

Sean Clancy, kepala staf militer Irlandia, mengatakan dia tidak percaya dengan penjelasan Israel atas insiden hari Jumat.

“Jadi dari sudut pandang militer, ini bukanlah tindakan sembarangan,” kata Clancy, yang negaranya memiliki pasukan sebagai bagian dari UNIFIL.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan dia yakin pasukan penjaga perdamaian PBB “sengaja diserang”.

Guterres mengutuk penembakan itu sebagai tindakan yang “tidak dapat ditoleransi” dan “pelanggaran hukum kemanusiaan internasional”, dan pemerintah Inggris mengatakan hal itu “mengerikan”.

Presiden AS Joe Biden mengatakan pada hari Jumat bahwa dia telah meminta Israel untuk berhenti menembaki pasukan penjaga perdamaian PBB.

Insiden ini terjadi lebih dari dua minggu setelah Israel memulai perang dengan Hizbullah Lebanon, di mana pesawat tempur Israel melancarkan serangan besar-besaran dan mengirim pasukan darat melintasi perbatasan.

Upaya diplomatik untuk merundingkan gencatan senjata sejauh ini gagal, namun Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati mengatakan pemerintahnya akan meminta Dewan Keamanan PBB untuk mengadopsi resolusi baru yang menyerukan “gencatan senjata menyeluruh dan segera”.

Tentara Lebanon mengumumkan pada hari Jumat bahwa dua tentara tewas dalam serangan Israel terhadap salah satu posisinya di Lebanon selatan.

Setelah Yom Kippur, perhatian kemungkinan akan kembali pada pembalasan militer Zionis terhadap Iran, yang menembakkan sekitar 200 rudal ke Israel pada tanggal 1 Oktober.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant telah berjanji bahwa tanggapan negaranya akan mematikan, tepat dan tidak terduga, dan pemerintahan Biden bersikeras untuk memberikan tanggapan yang proporsional sehingga tidak akan menyeret kawasan ini ke dalam perang yang lebih luas.

Biden mendesak Israel untuk menghindari serangan terhadap fasilitas nuklir dan infrastruktur energi Iran.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours