Houthi Yaman Gunakan Senjata Baru dalam Operasi Terkini di Laut Merah

Estimated read time 2 min read

SANAA – Pasukan Yaman yang bersekutu dengan Houthi mengumumkan bahwa mereka menggunakan “senjata baru” untuk menargetkan dan menenggelamkan kapal selam MV Tutor di Laut Merah pekan lalu.

Pengumuman yang disampaikan TNI AL itu disiarkan di televisi Al-Masirah pada Kamis (20/6/2024). Gambar serangan tersebut telah beredar di media.

Pernyataan tersebut mengindikasikan bahwa “berbagai senjata digunakan untuk menargetkan dan menenggelamkan Coach, termasuk beberapa yang digunakan untuk pertama kalinya,” meskipun tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan.

Pada hari Selasa, Angkatan Laut Inggris mengkonfirmasi bahwa MV Tutor, milik sebuah perusahaan Yunani, tenggelam setelah serangan pesawat tak berawak oleh Houthi pada 12 Juni.

Juru bicara keamanan Gedung Putih John Kirby juga mengatakan pada hari Senin bahwa serangan itu “menewaskan salah satu rekan kami di Filipina.”

Kelompok Houthi mengatakan kapal tersebut ingin melanggar larangan memasuki pelabuhan Haifa dan memblokir Sistem Identifikasi Otomatis saat melintasi Laut Merah.

Para pejabat Sanaa telah memperingatkan perusahaan-perusahaan pelayaran untuk mewaspadai pembatasan tersebut, dan menekankan bahwa perusahaan-perusahaan tersebut “bertanggung jawab penuh untuk melindungi kapal dan awak kapal mereka.”

Dalam beberapa bulan terakhir, militer Yaman telah menyerang kapal-kapal yang terkait dengan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden dengan rudal dan drone, sejalan dengan serangan Gaza yang dilakukan pasukan Israel dengan dukungan AS.

Selain itu, Houthi mengumumkan bahwa pasukan AS dan Inggris sedang berperang melawan AS dan Inggris di Yaman.

Sebuah laporan Wall Street Journal, yang mengutip para pejabat Barat dan Yaman, merinci bagaimana Sanaa mempertahankan kekuatan militernya.

Kelompok Houthi dilaporkan telah membuat jalur baru melalui Djibouti untuk mentransfer senjata dari Iran, melewati jalur tradisional. Selain itu, Lebanon telah menjadi pusat drone buatan Tiongkok.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours