Hutama Karya ajukan PMN 2025 Rp13,86 triliun untuk tol Trans Sumatera

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – PT Futama Kariya (Persero) meminta penambahan modal negara (PMN) sebesar 13,86 triliun rupiah pada tahun anggaran 2025. Dana tersebut akan digunakan untuk memperkuat struktur permodalan perseroan dalam pembangunan tol Trans Sumatera. . .

Ketua Hutama Kariya, Budi Harut, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komite VI DPR RI yang digelar di Jakarta, Senin, mengatakan PMN senilai Rp13,86 triliun akan bertanggung jawab atas ruas Jambi-Rengat senilai Rp7,6 triliun yang akan digunakan untuk konstruksi. Ruas Rengat Junction-Pekanbaru akan mencakup Rp 5,8 triliun, sedangkan rencana teknis Tol Trans Sumatera Tahap III akan mencakup Rp 400 miliar.

Manfaat PMN ini adalah meningkatkan konektivitas di Pulau Sumatera serta mengurangi waktu tempuh dan biaya transportasi, kata Budi.

Hutama Kariya menerima PMN senilai 131,1 triliun rupiah pada tahun 2015 hingga 2024 yang seluruhnya digunakan untuk Jalan Trans Sumatera. Hingga Juni 2024, dana PMN sebesar Rp 92,4 miliar telah terserap. Jalan Tol Trans Sumatera saat ini membentang sepanjang 800 kilometer.

Pembangunan Tol Trans Sumatera sepanjang 2.854 km akan berlangsung dalam empat tahap. Saat ini, sembilan ruas tol tahap pertama sudah dibuka penuh, sedangkan sisanya masih dalam tahap pembangunan.

Sembilan ruas yang beroperasi penuh adalah Medan – Binjai, Kisaran – Indrapura, Pekanbaru – Dumai, Pekanbaru – Koto Kampar, Palembang – Indralaya, Thaba Penanjung – Bengkulu, Telbangi Besar – Kayu Agung dan Supu hingga Muara Enim dan Bakauheni hingga Thelbangi. Besar.

Sedangkan tol Trans Sumatera Tahap I yang baru beroperasi sebagian antara lain Sigri-Banda Aceh, Binjai-Pangkalan Bulandan, Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Pematan Siantar, dan Sisingsing-Padang.

Budi mengatakan, Tol Trans Sumatera akan bertambah panjang, dengan rencana penambahan tol sepanjang Oktober 2024 sebanyak 166 kilometer sehingga total panjangnya menjadi 966 kilometer. Bagian pertama direncanakan selesai pada tahun 2024.

“Penambahan PMN pada PT Hutama Karya diharapkan tidak hanya memberikan kontribusi terhadap pendapatan nasional, tetapi juga mendorong pertumbuhan PDRB dan meningkatkan konektivitas di Sumatera,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours