IADO miliki 12 petugas baru untuk edukasi anti-doping nasional

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Organisasi Anti Doping Indonesia (IADO) mulai memiliki 12 petugas di Program Penyelenggara Pendidikan (Presi) untuk mendukung kegiatan pendidikan antidoping bagi atlet yang tersebar di berbagai wilayah Tanah Air.

“Kehadiran petugas pers ini menjadi back-up bagi IATO untuk melaksanakan pendidikan anti-doping di seluruh wilayah Indonesia,” kata Ketua Umum IATO Gadot S. Dewa Brodo dalam konferensi pers “Hasil Deklarasi Anti-Nasional – Pers Hasil Ujian Doping (Pendidikan ) Doping”, pada hari Jumat.

Puluhan petugas presisi terpilih dari total 278 pendaftar. Mereka berasal dari berbagai latar belakang atau profesi seperti dosen, dokter, ahli gizi, terapis atletik, mantan atlet dan masih banyak lagi.

Gadot menjelaskan, pembentukan pejabat Presi merupakan tindak lanjut dari temuan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) saat mengaudit seluruh aspek anti-doping di Indonesia pada April 2023.

Di bidang pendidikan, WADA menemukan Indonesia masih memiliki tenaga kependidikan anti-doping yang terlalu sedikit (hanya tiga) untuk memenuhi kebutuhan Indonesia yang jumlahnya sangat besar.

Gatot menjelaskan, IADO bertindak cepat dengan merekrut petugas pers yang belum dilakukan oleh organisasi anti-doping lain di kawasan Asia Tenggara.

“Pekerjakan tenaga pers dulu. Negara lain di Asia Tenggara tidak punya karena ukurannya tidak sebesar Indonesia,” ujarnya.

Gatot yakin para pejabat Presi bisa menjalankan perannya secara maksimal untuk mencegah kasus doping di kalangan atlet Tanah Air. Ia pun yakin jika ada petugas pers, maka isu minimnya pendidikan antidoping tidak akan terungkap kembali oleh WADA pada audit berikutnya.

Direktur Pendidikan IATO Natasha Marcellina Artiani mengatakan para petugas pers yang terpilih telah memenuhi kriteria tertentu seperti pengalaman mengajar, komunikasi yang baik, keterampilan mengajar dan pengalaman di bidang olahraga.

Sebelum ditugaskan di departemen tersebut, IADO akan kembali memperkuat persiapan petugas dengan memperkuat dan memperdalam kapasitasnya dalam hal material dan teknis lainnya.

Perwira Preso terpilih juga telah lulus ujian sertifikasi Pendidikan dan Pembelajaran Anti-Doping (ADEL) dan bersertifikat Preso, yang diperbarui setiap dua tahun.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours