IADO sebut pengawasan anti-doping PON Aceh-Sumut lebih lengkap

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – Ketua Umum Organisasi Anti Doping Indonesia (IADO) Gatot S. Dewa Broto mengatakan penerapan penertiban antidoping terhadap atlet pada Pon Aceh-Sumut lebih lengkap dibandingkan Pon sebelumnya di Papua.

“Kalau PON Papua pemantauannya dengan pengambilan sampel, tapi kalau PON Aceh-Sumut kita lakukan pengambilan sampel, edukasi, investigasi, dan informasi,” kata Gatot saat dikonfirmasi melalui telepon di Jakarta, Sabtu.

Ia mengatakan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) saat ini sedang fokus pada anti-doping. Untuk itu, IADO sangat penting dalam penerapan tindakan pengendalian antidoping pada PON Aceh-Sumut, karena PON baru pertama kali digelar di kedua provinsi tersebut.

Gatot menjelaskan, IADO mengirimkan 23 petugas yang ditempatkan di Aceh dan Sumatera Utara misalnya, operasi pendidikan, investigasi, dan intelijen.

Pihaknya berencana mengumpulkan 800 sampel urin atlet untuk pemeriksaan doping, meliputi 400 sampel di Aceh dan 400 sampel di Sumut. Ratusan sampel urin dikirim ke laboratorium yang disetujui di Bangkok, Thailand untuk diuji.

Saat ini, ia melanjutkan upaya edukasi anti doping yang tidak dilakukan di lapangan pertandingan masing-masing cabang olahraga, melainkan terbatas di ibu kota provinsi Banda Aceh dan Medan karena keterbatasan petugas.

Selain itu, terkait kebutuhan Doping Control Officer (DCO), Gatot menjelaskan, akan diberangkatkan 16 petugas ternama dan bereputasi internasional dari Jakarta.

Staf DCO tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan, sehingga IADO pertama-tama bermitra dengan departemen kesehatan di kedua provinsi dan masing-masing mempekerjakan DCO lokal dan staf pendukung.

“Staf DCO lokal dan staf pendukung dilatih oleh DCO yang terdaftar saat bertugas,” katanya.

Gatot yakin tidak akan ada lagi kasus doping yang terlihat pada pesta olahraga nasional empat tahunan ini. “Kami berharap bisa mencapai nihil kasus doping, meski sangat sulit,” ujarnya.

Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat menyatakan, PON 2024 Aceh-Sumut yang digelar pada 8-20 September merupakan PON terbesar (dibandingkan PON sebelumnya) karena merupakan grup terbesar yang pertama kali tampil. . 39 provinsi peserta, termasuk Ibukota Kepulauan (IKN).

Jumlah permainan yang dimainkan pada Pesta Olahraga Nasional adalah 1.042 poin.

Dari 65 cabang olahraga yang dicanangkan di Aceh, pemain akan bertanding di 33 cabang olahraga dengan 42 divisi yang melibatkan 6.287 pemain dan 3.158 ofisial. Saat ini di Sumut terdapat 34 cabang olahraga di 46 kabupaten yang melibatkan 6.618 pemain dan 3.320 ofisial.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours