IAIN Kudus Jadi Tuan Rumah Konsolidasi Nasional 2024 DEMA PTKIN Se-Indonesia

Estimated read time 3 min read

KUDUS – IAIN Kudus menjadi tuan rumah konsolidasi nasional DEMA PTKIN 2024 se-Indonesia yang mengusung tema “Keberlanjutan Gerakan DEMA PTKIN Menuju Indonesia Emas 2045 dan Pilkada Damai 2024”.

Kegiatan yang berlangsung selama empat hari pada tanggal 18 hingga 21 Juli 2024 ini menjadi ruang pembelajaran pemahaman mendalam tentang strategi kemajuan nasional melalui pemikiran generasi muda DEMA PTKIN (Sekolah Keagamaan Islam Negeri) se-Indonesia.

Acara pembukaan konsolidasi dilaksanakan di Gedung Laboratorium Terpadu dan dilanjutkan di Graha Muria yang terletak di kawasan Colo, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Kegiatan yang dilaksanakan di Kabupaten Kudus ini dihadiri oleh perwakilan kementerian, Bawaslu RI dan Pj Gubernur Jawa Tengah Komjen Nana Sudjan, serta 100 peserta dari 58 perguruan tinggi Islam Negeri.

Pembukaan konsolidasi nasional DEMA PTKIN 2024 se-Indonesia dibuka dengan pemukulan gong oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Kudus, Dr. H. Kisbiyanto, S.Ag., M.Pd., seluruh peserta yang hadir.

H. Kisbiyanto dalam sambutannya mengatakan, pihaknya bersyukur dan menyambut baik kegiatan konsolidasi nasional DEMA PTKIN se-Indonesia pada tahun 2024.

Mahasiswa sebagai bagian terpenting dalam pendidikan tinggi, menurutnya, harus berperan aktif dalam pengembangan PTKIN, khususnya ke arah keunggulan, karena mahasiswa mempersiapkan gelar dengan menguasai ilmu pengetahuan alam dan teknologi, serta ilmu pengetahuan dan teknologi. seni, mana yang cocok. untuk hidup selaras dengan masa kini dan masa depan.

“Salah satu hal terpenting dalam penyiapan lulusan yang berkualitas adalah pencapaian standardisasi dan internasionalisasi. Misalnya, jika Anda bisa mengklaim kemampuan berbahasa Inggris, Anda harus membuktikannya dengan nilai TOEFL yang tinggi dan menunjukkan kemampuan Anda dengan baik. Seperti halnya mempersiapkan karir di dunia kerja, calon lulusan harus memiliki kompetensi yang relevan dengan profesinya dan kualifikasinya untuk memperoleh berbagai sertifikasi. “Inilah tantangan dunia ilmu pengetahuan dan dunia kerja, saat ini dan di masa depan,” dia berkata.

Kisbiyanto juga menyoroti persoalan pembiayaan pendidikan tinggi. “Hingga saat ini kebijakan nasional di Indonesia menerapkan sistem pembayaran UKT berjenjang dengan nilai UKT tinggi bagi pelajar dari keluarga mampu dan nilai UKT sedang dan rendah bagi keluarga dari latar belakang ekonomi menengah ke bawah.

“Sistem ini saling menguntungkan semua kalangan, selain pengukuhan beasiswa KIP Kuliah dan program beasiswa lainnya. “Saya optimis teman-teman mahasiswa sebagai kader nasional semakin semangat dan sukses meraih Indonesia Emas 2045,” imbuhnya.

Zuvan Dwi Budiharso, Penanggung Jawab Agenda Konsolidasi Nasional (Konsolnas), berharap acara Konsolnas dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi seluruh pemangku kepentingan yang ada.

“Mari kita jadikan forum ini sebagai wadah untuk mempererat tali silaturahmi, membangun jaringan dan memperkuat komitmen kita terhadap kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia,” kata Zuvan.

Koordinator Pusat DEMA PTKIN Indonesia M. Syahrul Sobirin mengatakan kegiatan ini sangat penting mengingat banyaknya permasalahan nasional yang berkembang saat ini.

Berbagai permasalahan yang timbul mulai dari ekonomi, sosial hingga politik memerlukan perhatian dan pertimbangan yang serius. “Oleh karena itu implementasi agenda ini sangat penting untuk diskusi bersama dan mencari solusi. Kami berharap melalui forum ini dapat dicapai kesepakatan dan langkah konkrit yang dapat dilakukan untuk mengatasi tantangan yang ada dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. secara keseluruhan. Jangan sampai Indonesia Emas menjadi Indonesia Takut,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours