IBCSD Jadi Mitra Swasta Teraktif dalam Aksi Nyata Penyelamatan Pangan

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Dewan Bisnis Indonesia untuk Pembangunan Berkelanjutan (IBCSD) mendapat penghargaan sebagai mitra swasta paling aktif dalam aksi nyata penyelamatan pangan dalam rangka memperingati Hari Peduli Kehilangan dan Sampah Pangan Internasional (IDAFLW) 2024. Badan Pangan Nasional (BAPANAS) merupakan bentuk apresiasi atas peran aktif IBCSD dalam mendukung upaya penyelamatan pangan di Indonesia.

Tema acaranya adalah “Stop Buang-buang Makanan”. untuk keuntungan kita. Meningkatkan kesadaran untuk mengurangi pemborosan dan pemborosan pangan sebagai bagian dari solusi menciptakan sistem pangan yang lebih berkelanjutan demi kepentingan Bumi.

“Kami ucapkan terima kasih kepada pakar food loss and waste (FLW), bank pangan, asosiasi, instansi pemerintah daerah, BAPENA, kesadaran etika, etika pangan, karena masih banyak masyarakat yang kelaparan. dukungan organisasi pertanian (FAO), menghargai pangan adalah penting bagi kita dan planet ini,” kata Neoto Suinho, Wakil Direktur Ketahanan Pangan dan Gizi di Badan Pangan Nasional.

“Ada pengusaha, ada aktivis, ada pengguna, sehingga di tahun pertama kita bisa bekerja sama. Di tahun kedua, dengan membuat roadmap bicara dengan FLW, kita perlu sistem yang ketat. Untuk menghemat pangan bagi kita , “demi bumi kenapa di Solo, karena pemerintah di gerakan akar rumput bekerja sama dengan masyarakat, kita akan dukung dengan mengeluarkan peraturan,” imbuhnya.

Nioto mengatakan pada IDAFLW di Solo bahwa Bapnas ingin mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam aksi kolaboratif bumi ke bumi untuk menghentikan pemborosan makanan bagi bumi. Pemerintah mendukung peraturan yang diperlukan. Mengatasi limbah dan kehilangan pangan sangat penting untuk mendukung ketahanan pangan Indonesia. “Selanjutnya, sesuai Roadmap Bapenas, sisa makanan belum sepenuhnya hilang pada tahun 2045,” imbuhnya.

Mengomentari penghargaan tersebut, Direktur Eksekutif IBCSD Indah Budhiani mengatakan, “Penghargaan ini mengakui komitmen kami untuk mendorong kolaborasi lintas sektor untuk menghemat pangan dan mengurangi limbah rantai pasokan melalui Perjanjian Sukarela GRASP 2030. Kami percaya bahwa keberhasilan dalam menciptakan sistem pangan yang lebih efisien dan berkelanjutan memerlukan upaya kolektif dari berbagai pemangku kepentingan.

Ia menambahkan, “Melalui inisiatif seperti GRASP 2030, kami mencoba mengajak sektor bisnis, organisasi masyarakat, dan pemangku kepentingan lainnya untuk bekerja sama menjembatani kesenjangan dalam rantai nilai pangan dan memanfaatkan pangan yang kami produksi dengan lebih baik.”

Acara IDAFLW 2024 yang digelar di Lapangan Mangkunegaran Pamedan Surakarta dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan antara lain perwakilan pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dunia usaha, dan masyarakat umum. Berbagai kegiatan edukatif dan interaktif dilakukan dalam program ini untuk menciptakan kesadaran untuk mengurangi pemborosan dan pemborosan makanan.

Salah satu kegiatan yang menarik perhatian masyarakat adalah aksi Carnafu yang diikuti oleh IBCSD dengan membawa alat peraga dan alat peraga foto yang berpesan “Gunakan kebijaksanaan, berhenti membuang-buang makanan.” Pesan tersebut merupakan bagian dari kampanye #StopWasteofFood untuk mendorong masyarakat agar lebih pintar mengelola pangan demi kelestarian lingkungan.

Partisipasi IBCSD dalam rapat umum ini menyoroti pentingnya kolaborasi antara sektor swasta dan masyarakat untuk mewujudkan perubahan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Alat peraga foto yang dipersembahkan oleh IBCSD berhasil menarik perhatian banyak demonstran dan pengunjung serta menciptakan momen interaktif yang mendukung pesan kampanye.

Dihormati sebagai mitra swasta paling aktif dalam aksi nyata penyelamatan pangan dan berpartisipasi dalam program ini, IBCSD berkomitmen untuk berperan aktif dalam inisiatif penghematan pangan di Indonesia yang bertujuan untuk mengurangi sampah makanan di masyarakat luas.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours