Ibukota Kenya kembali normal usai protes yang tewaskan puluhan warga

Estimated read time 2 min read

Nairobi, Kenya (ANTARA) – Ibu kota Kenya, Nairobi, kembali normal setelah berminggu-minggu aksi protes yang menewaskan puluhan orang, kerusuhan yang meluas, dan jalan-jalan utama dipenuhi warga yang berbondong-bondong ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari.

Anadolu melakukan inspeksi di lokasi pada hari Kamis dan menemukan bahwa bisnis beroperasi normal, jalan-jalan dipenuhi pembeli dan lalu lintas mengalir melalui kawasan bisnis utama (CBD) ibu kota.

Namun beberapa pedagang terlihat di luar tokonya membawa tiang kayu di Jalan Ronald Ngala.

“Sejak minggu lalu, kami bersiaga menjaga toko kami dari maling karena sebagian dari kami kehilangan banyak barang dan terlilit hutang. Namun kini kami senang situasi mulai stabil,” Brian Ouma, salah satu pemilik toko. sepatu, katanya kepada Anadolu.

“Senang sekali melihat orang-orang kembali turun ke jalan, membuka usaha dan kehidupan kembali normal,” kata Ouma.

Namun, di tengah kerusuhan dan kegelisahan pemerintah, kendaraan polisi tetap diparkir di berbagai lokasi strategis saat petugas berpatroli di jalan-jalan, dengan tanda-tanda kerusakan akibat protes termasuk jendela pecah, toko-toko yang dijarah, ban yang terbakar, dan sisa-sisa barikade. terlihat di beberapa tempat.

Protes tersebut, yang awalnya dipicu oleh rencana kenaikan pajak, belakangan ini mengalami penurunan dukungan karena meluasnya kekacauan, penjarahan, dan vandalisme. Aktivis dan pemuda menggunakan media sosial untuk mendesak masyarakat agar tidak melakukan protes, dengan alasan infiltrasi oleh penjarah.

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kenya (KNCHR) yang didanai pemerintah melaporkan bahwa 39 orang tewas dalam protes yang dimulai pada 18 Juni terkait rencana kenaikan pajak.

RUU keuangan tahun 2024 yang kontroversial merupakan landasan kesepakatan Kenya dengan Dana Moneter Internasional (IMF) untuk mengatasi kesulitan fiskal negara tersebut, termasuk menaikkan pajak untuk meningkatkan pendapatan lebih dari $2,7 miliar (Rp 44,03 miliar). untuk anggaran Ambisi pemerintah adalah $30,6 miliar (Rs 499 triliun) untuk tahun 2024-25.

Sementara itu, Presiden Kenya William Ruto pada hari Kamis berjanji akan menindak petugas polisi yang melukai pengunjuk rasa.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan setelah rapat kabinet, Ruto mengatakan: “Mereka akan ditangani melalui prosedur hukum dan lembaga yang diberi mandat untuk melakukannya.

Dalam pernyataan sebelumnya, dia mengatakan kerugian akibat protes telah mencapai jutaan dolar.

Sumber: Anatolia

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours