IDAI soroti pentingnya pemahaman orang tua soal pemberian makan anak

Estimated read time 2 min read

JAKARTA dlbrw.com – Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Dr. Beprem Basara Yanwarso, Sp.A(K) menekankan pentingnya orang tua memahami tumbuh kembang anak, khususnya dalam konteks gizi.

Ia mengungkapkan dalam wawancara online yang dilakukan pada Kamis, banyak orang tua saat ini yang cenderung mencari solusi instan terhadap masalah berat badan anak, tanpa memahami proses pertumbuhan alaminya.

“Orang tua seringkali merasa khawatir ketika membandingkan berat badan anaknya dengan anak lain, karena mengira anak yang mengalami obesitas adalah anak yang sehat. Padahal, kesehatan anak harus diukur berdasarkan grafik pertumbuhan yang mencakup berat badan dan tinggi badan,” tambahnya.

Ia menegaskan, anak bisa dikatakan sehat jika tumbuh kembangnya sesuai dengan usianya sesuai grafik yang sesuai, dan tidak hanya berdasarkan ukuran tubuh atau lemaknya saja.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memahami bahwa tumbuh kembang anak bukanlah sebuah kompetisi.

Selain itu, Bibrim mengingatkan, proses penyajian makanan kepada anak harus dilakukan dengan baik.

Banyak orang tua yang mengeluhkan anaknya kesulitan makan, padahal masalah ini sering kali terjadi karena anak tidak diberi kesempatan untuk merasa lapar.

“Memaksa anak makan padahal tidak lapar hanya akan menimbulkan konflik dan menghambat pembelajaran makanan, selalu diberi makanan pada saat anak tidak mau makan, diberikan jajanan yang mengenyangkan.” Bibrim menjelaskan, “Akhirnya anak tidak mau makan.”

Selain itu, ia juga mewanti-wanti penggunaan obat-obatan seperti obat perangsang yang terkadang dijadikan jalan pintas untuk meningkatkan nafsu makan pada anak.

Meskipun efeknya langsung terlihat, penggunaan jangka panjang dapat menimbulkan efek samping seperti penurunan citra tubuh.

Piprim mendorong orang tua untuk menciptakan lingkungan makan yang sehat dan mengajarkan anak untuk merasa lapar secara alami.

“Penangkal nafsu makan yang paling baik adalah rasa lapar itu sendiri. Yang penting makan dengan gembira, ciptakan lingkungan makan yang bahagia, dan biarkan anak belajar merasakan lapar,” imbuhnya.

Dengan pemahaman yang baik diharapkan para orang tua di Indonesia dapat mengatasi permasalahan tumbuh kembang anak dengan lebih bijaksana dan berkesinambungan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours