IDI Bersinergi Gelar Program Anak Siaga Tanggap Rawat Luka

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA — Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bekerja sama dengan pemerintah daerah dan perusahaan swasta memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan kepada hampir 50.000 siswa sekolah dasar di lima provinsi. Edukasi ini diberikan melalui Program Penitipan Anak Siaga Angin Peduli.

Pemahaman anak terhadap peringatan perawatan luka harus dimulai sejak usia dini sebagai bagian dari pendidikan darurat, kata Ketua Umum Pengurus Besar IDI Dr. M. Adib Khamidi pada Kamis di Jakarta Selatan tentang Tanggapan Peringatan Perawatan Luka pada Anak di awal dari program (11). /7/2024).

“Jadi anak-anak SD nantinya akan hidup di masyarakat dan memahami hal-hal yang berkaitan dengan keadaan darurat, salah satunya cedera yang bisa terjadi dalam setiap aktivitasnya, baik di masyarakat, di sekolah, atau di tempat lain,” ujarnya. Hal itu disampaikan pada acara peluncuran program secara daring dan luring.

Pendidikan tentang perawatan cedera sangat penting bagi siswa sekolah dasar karena anak-anak berusia antara lima dan 14 tahun biasanya mengembangkan keterampilan motorik kasar dan berisiko lebih tinggi mengalami insiden yang mengakibatkan cedera dan luka, kata para penulis

“Aktivitas fisik anak yang tinggi dan rasa ingin tahunya seringkali menimbulkan luka dan memar,” ujarnya.

IDI bekerja sama dengan Hansaplast dalam implementasi program edukasi pertolongan pertama, karena brand tersebut telah melakukan program edukasi serupa kepada 2.185 guru, 81.470 orang tua, dan 101.028 siswa sekolah dasar sejak tahun 2015.

Pengurus Besar IDI juga telah melaksanakan program pendidikan kesehatan sejak dini melalui Program Anugerah Dokter Kecil sejak tahun 2009.

Program Perawatan Luka Tanggap Siaga Anak telah dilaksanakan di Provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Kalimantan Timur.

Peringatan Perawatan Luka Program perawatan anak mencakup pengajaran pertolongan pertama pada kecelakaan dan penjelasan manajemen luka.

Sekjen Pengurus Besar IDI mengatakan, “Pendidikan ini diberikan kepada anak-anak sedemikian rupa agar tetap melekat di otaknya hingga ia tua, dan perawatan luka yang baik adalah membersihkannya, menularkannya. mereka,” kata Sekjen Pengurus IDI. Papan. Alul Al-Bab Dr.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours