IHSG cetak tertinggi di tengah “wait and see” BI rate

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Pakar strategi pendapatan tetap dan makro Mega Capital Indonesia Lionel Priyadi mengatakan, perhatian pelaku pasar tertuju pada kemungkinan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) selama dua bulan ke depan pertemuan tahun ini.

Pada perdagangan hari ini, Selasa (20/08), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak All Time High (ATH) atau harga tertinggi yang pernah ada di level 7.533,86.

“Perhatian pasar kini tertuju pada spekulasi penurunan BI rate sebanyak dua kali pada September dan November atau Desember 2024,” kata Lionel saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Selasa.

Sementara itu, pada Selasa (20/8) dan Rabu (21/8), BI menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) selama Agustus 2024 yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di level 6,25 persen.

Terkait perombakan kabinet Indonesia Maju pada Senin (19/8), Lionel mengatakan langkah tersebut tidak berdampak pada pasar saham Indonesia.

“Dampak reorganisasi terhadap pasar akan minimal,” kata Lionel.

Seperti yang diketahui. Presiden Joko Widodo melantik Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Rosan Roeslani sebagai Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), dan Supratman Andi Agtas sebagai Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkuham).

Di kesempatan lain, Direktur Riset dan Investasi Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan pelaku pasar terus mencermati data perekonomian global, seperti menunggu kemunculan Jerome Powell di Jackson Hole yang merupakan data ketenagakerjaan Amerika Serikat (AS). dan risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC)

Menurutnya, sejauh ini sentimennya masih sama. Demikian pendapat dan ekspektasi penurunan suku bunga acuan The Fed pada September 2024.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours