IHSG diprediksi menguat di tengah ‘wait and see’ data inflasi AS

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Harga saham Indonesia (BEI) diperkirakan akan bergerak ke level kuat pada Rabu ini seiring para pedagang menunggu data inflasi AS. IHSG dibuka menguat 13,39 poin atau 0,18 persen menjadi 7.283,18. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 menguat 2,91 poin atau 0,32 persen menjadi 912,32. “Hari ini IHSG kemungkinan akan mencoba menembus resistance di 7.270 dan mendekati 7.320. Namun jika gagal menembus 7.270, mungkin akan terjadi pembalikan tipis karena kita masih menunggu data harga AS minggu ini. , Level Support IHSG adalah 7.220 hingga 7.250, sedangkan level Resistance berada pada 7.270 hingga 7.320,” kata Kepala Riset Bisnis BNI Fanny Suherman di Jakarta. Di luar negeri, Ketua Fed Jerome Powell mengatakan bahwa mempertahankan suku bunga tetap tinggi dapat kembali merugikan pertumbuhan ekonomi, yang tampaknya menjadi tanda bahwa The Fed sedang mempertimbangkan pelonggaran kebijakan. Jerome Powell akan melanjutkan kesaksiannya minggu ini di hadapan Kongres pada hari Rabu (10/07) di hadapan Komite Jasa Keuangan DPR. Pidato Jerome Powell disampaikan sebelum data harga utama yang akan dirilis akhir pekan ini, CPI Juni yang akan dirilis pada Kamis (11/07) dan produsen pada Jumat 12/07. Bursa saham di kawasan Asia-Pasifik menghijau pada perdagangan Selasa (09/07), menyusul rekor tertinggi sepanjang masa di Wall Street. Hyundai mencapai kesepakatan upah sementara dengan serikat pekerjanya untuk menentang aksi mogok kerja karena saham Hyundai turun 3 persen dan Indeks Hang Seng Hong Kong ditutup datar. Menteri Perindustrian dan Teknologi Turki Mehmet Fatih Kacir mengatakan bahwa raksasa mobil listrik Tiongkok BYD akan menginvestasikan $1 miliar di Turki untuk membuka pabrik dengan kapasitas memproduksi 150.000 mobil per tahun. Pekan lalu, Uni Eropa menaikkan tarif mobil listrik yang diimpor dari Tiongkok. S&P/ASX 200 Australia naik 0,86 persen, dan sentimen konsumen lokal pada bulan Juli mencapai penurunan 1,1 persen, dari 1,7 persen pada bulan sebelumnya. Investor Asia akan mencermati data kepercayaan bisnis Australia yang dirilis hari ini. Selain itu, kami memperkirakan rilis CPI AS pada hari Kamis (11/07) dan data inflasi Tiongkok pada hari Rabu (10/07). Sementara itu, saham-saham AS, indeks Wall Street, S&P 500 dan Nasdaq kembali mencatatkan rekor tertinggi pada Selasa (09/07). S&P 500 naik 0,07 persen pada 5.576,98, dan Nasdaq Composite naik 0,14 persen pada 18.429,29. Sedangkan Dow Jones Industrial Average turun 0,13 persen menjadi 39.291,97. Pasar Asia pagi ini termasuk Nikkei yang naik 62,19 atau 0,15 persen menjadi 41.642,39, Hang Seng naik 123,26 atau 0,70 persen menjadi 17.646,50 dan Shanghai Composite turun 10,41 persen, namun turun 0,02. persen. 17,87 poin atau 0,52 persen menjadi 3.443,96. Baca juga: Pefindo: Penyaluran Obligasi Korporasi Rp 90 Triliun di Semester II Baca Selengkapnya: OJK: Influencer Ahmad Rafif Gunakan Dana Investasi untuk Gaji Karyawan Baca juga: Schroders Indonesia melihat “Office Family” sebagai potensi belanja.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours