IHSG ditutup melemah dipimpin saham sektor energi

Estimated read time 3 min read

JAKARTA (ANTARA) – Indeks Harga Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup melemah dipimpin oleh saham-saham energi. IHSG ditutup melemah 8,12 poin atau 0,11% menjadi 7.313,85. Sedangkan kelompok 45 teratas atau indeks LQ45 naik 0,01 poin atau 0,00% ke 923,26. “Sentimen eksternal dan internal menjadi penopang pergerakan indeks IHSG. Dari sisi eksternal, dimana bursa regional di Asia cenderung ikut terlibat, nampaknya para pelaku pasar mulai mengalihkan perhatiannya pada kebijakan pemerintah Jepang, kebijakan moneter Tiongkok, dan kebijakan moneter Tiongkok. menunggu publikasi kinerja emiten semester I 2024,” ujarnya, tim peneliti Philarmes Instindo di Jakarta, Selasa, tampak merespons pernyataan Toshimitsu Mutagi, pejabat senior pemerintah, yang mendesak agar emiten tersebut segera direvisi. Bank of Japan (BOJ) mengkomunikasikan lebih jelas rencananya untuk menaikkan suku bunga dan menstabilkan, menambahkan bahwa depresiasi yen yang berlebihan mempunyai dampak negatif terhadap perekonomian dan mengatakan bahwa normalisasi kebijakan moneter bank sentral akan mendukung transisi Jepang ke perekonomian. Di sisi lain, pasar menunggu publikasi data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga Federal Reserve. Fokus pelaku pasar antara lain perkiraan pertumbuhan PDB primer pada kuartal kedua, pengeluaran dan pendapatan pribadi, serta indeks harga konsumsi pribadi (PCE). Secara internal, Bank Indonesia (BI) dalam hasil surveinya menunjukkan penyaluran kredit baru pada triwulan II tahun 2024 mengalami peningkatan. Peningkatan pertumbuhan penyaluran kredit baru terjadi hampir pada semua jenis kredit, kecuali kredit konsumsi. Pada triwulan III tahun 2024, penyaluran kredit baru diperkirakan akan terus meningkat dengan perkiraan WBT penyaluran kredit baru sebesar 93,6 persen yang menunjukkan seberapa besar pertumbuhan kredit sesuai dengan prospek perekonomian daerah yang relatif baik. Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif pada penutupan perdagangan saham perdana. Pada sesi kedua, IHSG bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan saham. Berdasarkan indeks sektoral BEI-IC, lima sektor diperkuat, dipimpin oleh sektor teknologi dengan 4,55 persen, diikuti oleh sektor kesehatan dan sektor komoditas yang naik masing-masing 10,66 persen dan 0,43 persen. Sementara itu, enam sektor menurun, yaitu sektor energi yang menurun terendah pada minus 1,00 persen, diikuti oleh sektor industri dan sektor staples konsumen yang menurun minus 0,81 persen dan 0,57 persen. Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar adalah OKAS, PTMP, RMKO, BSBK dan MHKI. Sementara itu, stok yang mengalami kelemahan terbesar adalah ISEA, Gria, KPIG, Permata dan Lab. Frekuensi perdagangan saham dicatat dalam 1.060.097 transaksi dengan total 29,32 miliar saham senilai 8,46 triliun RAF. Totalnya ada 267 saham naik, 308 saham turun, dan 220 saham tidak mengalami perubahan nilai. Pertukaran regional di Asia termasuk dalam sore hari indeks Nikkei yang melemah sebesar 4,60 poin atau 0,01 persen menjadi 39.594,39, indeks Hang Seng yang semakin menguatkan 116,52 poin atau 0,94 persen menjadi 17.469,35, indeks Shanghai melemah sebesar 48,85 poin dalam indeks lemah dari lemah dari yang lemah dari lemah 48,85 poin atau 21 persen. 23,89 poin atau 0,70 persen menjadi 3.461,15. Baca Juga: Tingkatkan Minat Investasi, BCA Lepas Reksa Dana Indeks Saham BIPI Baca Juga: KSEI Tunjuk 23 Bank RDN dan Pengelola Bank Pembayaran Baca Juga: IHSG Diharapkan Menguat Berdasarkan Sentimen Lokal dan Global.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours