IHSG ditutup menguat di tengah ‘wait and see’ kebijakan The Fed

Estimated read time 3 min read

Jakarta dlbrw.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat pada Rabu sore seiring sikap pelaku pasar yang mengambil sikap ‘wait and see’ terhadap kebijakan suku bunga acuan The Fed (The Fed).

IHSG ditutup menguat 13,89 poin atau 0,19 persen pada 7.255,75. Sedangkan indeks Kelompok 45 Saham Utama atau LQ45 naik 2,95 poin atau 0,32 persen menjadi 913,71.

“IHSG dan bursa regional Asia cenderung menguat di tengah perhatian pelaku pasar menunggu keputusan suku bunga acuan The Fed dan Bank of England (BoE),” kata tim riset Pillarmas Investindo Securitas dalam laporannya.Studi di Jakarta, Rabu .

Dari Eropa, penguatan tampaknya didukung oleh data produk domestik bruto (PDB) Zona Euro kuartal 2024 yang naik 0,5 persen year-on-year (0,6 persen year-on-year) dari tahun sebelumnya, serta pelaku pasar. ‘ optimisme terhadap kebijakan pemerintah Tiongkok untuk mendorong pemulihan ekonomi.

Sebelumnya, pemimpin Tiongkok berjanji untuk meningkatkan langkah-langkah dukungan ekonomi dan menstabilkan kepercayaan pasar pada pertemuan Politbiro.

Hal ini dilatarbelakangi oleh lemahnya aktivitas industri di Tiongkok, dengan data yang menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur di Tiongkok turun pada bulan Juli 2024, sementara pertumbuhan sektor jasa melambat ke level terendah dalam delapan bulan.

Di dalam negeri, S&P Global Ratings mempertahankan peringkat Indonesia pada BBB investment grade dengan prospek stabil, sehingga mendukung tingkat kepercayaan investor terhadap perekonomian lokal.

Hal ini menunjukkan potensi stabilitas perekonomian dalam negeri dan pengelolaan utang pemerintah yang terjaga dengan baik.

Meski demikian, S&P juga memberikan catatan mengenai kebijakan pemerintah ke depan terkait pemenuhan janji kampanye pada pemilu presiden.

Tim transisi presiden meyakinkan pasar bahwa mereka akan mematuhi batas defisit menurut undang-undang sebesar 3 persen dari produk domestik bruto (PDB) dan mempertahankan status quo pada rasio utang terhadap PDB.

Dengan pembukaan yang kuat, IHSG bertahan di teritori positif hingga akhir perdagangan saham sesi pertama. Pada sesi kedua, IHSG bertahan di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.

Berdasarkan indeks regional IDX-IC, tujuh sektor menguat dipimpin oleh sektor industri yang menguat 1,30 persen, sektor kesehatan, dan sektor properti yang masing-masing menguat 0,63 persen dan 0,62 persen.

Sementara empat sektor mengalami pelemahan, yakni sektor teknologi yang mengalami penurunan paling besar yakni minus 1,23 persen, disusul sektor barang kebutuhan pokok, dan sektor energi yang masing-masing turun 0,32 persen dan 0,09 persen.

Di antara saham-saham yang paling menguat adalah HELI, ISEA, WIFI, ITMA dan TSPC. Sedangkan saham-saham yang paling merasakan pelemahan adalah FWCT, WIIM, TBLA, MBTO dan SBMA.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 919.203 transaksi dengan volume perdagangan 22,32 miliar lembar saham senilai Rp 12,85 triliun. Sebanyak 311 saham menguat, 282 melemah, dan 203 tidak mengalami kenaikan nilai.

Pada perdagangan Asia hari ini, indeks Nikki menguat 575,90 poin atau lebih tinggi 1,524 poin 0,60 poin menjadi 3.462,50.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours