Ikut Jejak PKS, PKB Beri Sinyal Cabut Dukungan ke Anies

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan mengikuti jejak Partai Keadilan Proses (PKS) yang menarik dukungannya terhadap Anis Baswedan di Pilkada Jakarta 2024 karena tidak cukup hanya mengusung calon di DPRD saja.

Jadi kalau PKS tidak ke Anies, otomatis PKB tidak bisa karena PKS pemenangnya. PKB punya 10 kursi, tidak banyak, kata Ketua DPP PKB Ahmad Iman Sukri kepada wartawan, Senin (12/8/2024). .

Opsi terakhir yang didukung Anies, PKB harus berkoalisi dengan PDIP. Namun terkait pilihan tersebut, dia meminta masyarakat menunggu karena akan ada pengumuman mengenai posisi PKB di Pilgub DKI Jakarta dalam waktu dekat.

“Iya semua sedang berdiskusi karena belum final, pokoknya tunggu seminggu baru ada keputusan final,” ujarnya.

Dia menjelaskan, koalisi PKB dan PDIP sejauh ini merupakan koalisi terkuat di Pilgub Jatim. Jika aliansi kedua partai ini terwujud, maka akan menantang duet Khofifa Inder Parawansa-Emil Dardak.

“Di Jakarta? Sebenarnya di Jatim sedikit lebih kuat. PDIP dan PKB di Pilgub ya. Di Jakarta maklum,” ucapnya.

Sebelumnya, PKS mulai serius mempertimbangkan untuk bergabung dengan Aliansi Indonesia Maju (KIM) Plus pada Pilkada 2024 menyusul komunikasi antara Presiden PKS Ahmad Saikhu dan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Dalam memilih bergabung dengan KIM Plus, PKS tidak menyebut nama Anees Basvedan, melainkan hanya kadernya.

“Sekarang pada opsi kedua kita usulkan apakah kader kita akan maju sebagai calon gubernur atau calon wakil gubernur. Sebenarnya opsi kedua ini berbeda dengan opsi pertama,” kata Juru Bicara PKS Muhammad Khalid dalam jumpa pers. DPP PKS, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Sabtu (10/8/2024).

Ia mengatakan, PKS akan konsisten dalam mengusung kadernya pada 2024. Pada opsi pertama, PKS menawarkan kadernya sendiri untuk mengikuti acara tersebut, yakni dengan menyatakan dukungan kepada Anis Basvedan dan Sohibul Iman (Aman).

Senada, Khalid mengatakan, pada opsi kedua yang tengah ditempuh PKS, partainya tetap akan menawarkan nama-nama kader peserta Pilkada 2024 sebagai Kagab atau Kawagab. Soal masuk atau tidaknya PKS bergabung dengan KIM Plus, semua ada di tangan pimpinan PKS, Ketua Majelis Syura, dan Ketua PKS.

“Ini proses komunikasi awal, kami para pimpinan PKS ini sedekat teman lama, seperti teman lama yang lahir di masa lalu pada tahun 2014, 2019, sebenarnya komunikasi politiknya sangat bagus dan itu yang sedang kami upayakan. Sejauh ini ya, kami Ketua Dewan Ciuro mengenai keputusan tersebut. Atau nanti akan kita dengar perintah langsung dari Presiden PKS,” tutupnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours