Ilmuwan: Lapisan ozon kian tipis, terutama di Kutub Selatan, Antartika

Estimated read time 2 min read

Istanbul (Antara) – Penipisan lapisan ozon akan terus berlanjut mulai tahun 2020, terutama di Kutub Selatan dan Antartika, kata seorang ilmuwan Turki.

Prof. Mette Tayank dari Universitas Marmara Istanbul mengatakan lapisan ozon seperti perisai yang menghalangi sinar ultraviolet (UV) matahari yang berbahaya, namun juga memungkinkan cahaya yang kita lihat menembus dan penting bagi kehidupan di Bumi.

Tanpa lapisan ozon, manusia akan menderita dampak buruk seperti penuaan dini, berbagai jenis kanker, gangguan sistem kekebalan tubuh dan katarak dini, kata Thayank. Proses fotosintesis tumbuhan juga terganggu.

Menurutnya, ada tiga faktor utama yang berkontribusi terhadap penipisan lapisan ozon: klorofluorokarbon (CFC), partikel, dan sinar matahari.

Protokol Montreal tentang Zat yang Merusak Lapisan Ozon menekankan upaya untuk menghapuskan berbagai zat yang merusak lapisan ozon, Taiank memperingatkan.

Penipisan lapisan ozon akan berlanjut mulai tahun 2020. (ANTARA/Anadolu/py) Protokol tersebut diadopsi pada 16 September 1987 dan mulai berlaku pada 1 Januari 1989. Protokol tersebut merupakan perjanjian internasional yang bertujuan untuk melindungi lapisan ozon dengan cara menipiskan lapisan ozon secara bertahap. – Zat korosif.

“Ketika Protokol Montreal pertama kali disusun, diharapkan dapat mengurangi bahan kimia perusak ozon sebesar 50 persen pada tahun 1999. Namun, tujuan ini telah direvisi,” kata Thayank.

Amandemen London, yang ditandatangani pada tahun 1990, menetapkan tujuan baru untuk melarang semua gas perusak ozon pada tahun 2000.

“Meskipun emisi zat-zat tersebut telah berkurang secara signifikan, beberapa di antaranya masih digunakan dalam jumlah kecil,” ujarnya.

Pada tahun 2020, lapisan ozon akan terus menipis secara signifikan, kata Thayank.

“Total tingkat ozon terus menurun, dan sekarang pada bulan September, wilayah pengaruhnya semakin meluas,” kata peneliti tersebut.

“Pada tanggal 9 September 2024, luas lubang ozon akan melebihi 10 juta kilometer persegi,” ujarnya.

PBB telah menetapkan tanggal 16 September sebagai Hari Internasional untuk Perlindungan Lapisan Ozon.

Sumber: Anadolu

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours