Ilmuwan Temukan Tonjolan Berbahaya di sekitar Gunung Berapi Tanzania

Estimated read time 2 min read

Dodoma – Gunung berapi Doinyo Lengai di Tanzania utara diketahui aktif setiap 20 hingga 40 tahun sekali memuntahkan lava ke kejauhan.

Para ilmuwan telah menemukan pembengkakan mendadak di gunung berapi “Gunung Tuhan” dan memperingatkan orang-orang bahwa gunung tersebut bisa saja meletus.

Gunung berapi Ol Doinyo Langai di Tanzania utara telah meletus akibat aliran magma di bawah permukaan.

Selama abad ke-20, gunung berapi setinggi 9.718 meter ini meletus lagi setiap 20 hingga 40 tahun. Gunung ini terakhir kali meletus Pada tahun 2007, dia menyebarkan abu sejauh 10 mil dari lokasi. Letusan tersebut menyebabkan ribuan orang dievakuasi di sekitar gunung tersebut.

Pada tahun tersebut Sejak Maret 2022, telah terjadi “peningkatan pesat” aktivitas magma bawah tanah di negara dekat gunung berapi tersebut, yang merupakan suatu tanda bahaya.

“Kami dapat mendeteksi aktivitas sementara di gunung berapi tersebut, yang merupakan tanda pertama terjadinya letusan apa pun,” kata Ntambila Dowd, mahasiswa pascasarjana di Virginia Tech.

Nama gunung berapi “Ol Doinyo Lengai” berarti “Gunung Tuhan” dalam bahasa Maasai. Suku Maasai menganggap gunung berapi sebagai tempat suci dan berdoa untuk perlindungan dari penyakit dan kemandulan serta dari segala kemalangan.

Catatan gunung berapi ini berasal dari tahun 1880-an, namun sejak itu telah meletus sebanyak sembilan kali, dengan letusan terbesar terjadi 17 tahun lalu.

Ledakan tersebut melontarkan abu ribuan kaki ke udara dan lava menyebar sejauh dua mil.

Ol Doinio Lengai adalah satu-satunya gunung berapi yang memuntahkan lava karbonat khusus berwarna hitam atau abu-abu yang berubah menjadi putih bersih saat mendingin.

Berbicara tentang penelitian ini, rekan penulis dan profesor Virginia Tech D. “Pendekatan yang digunakan dalam [penelitian mereka] memberi kita langkah maju yang penting dalam pemahaman kita tentang sistem pipa magma dinamis Ol Doinio Lengai,” kata Sarah Stamps.

“Penelitian ini akan membantu pemerintah Tanzania mendapatkan informasi yang lebih baik tentang situasi gunung berapi tersebut,” katanya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours