IMF: Penyerahan Aset Rusia ke Ukraina Berisiko Rusak Sistem Moneter Global

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Dana Moneter Internasional (IMF) kembali mengeluarkan peringatan mengenai risiko pengalihan aset Rusia ke Ukraina. Rencana penyitaan dan penggunaan dana milik Rusia yang dibicarakan negara-negara Barat diyakini berpotensi merusak sistem moneter global.

Juru bicara IMF Julie Kozack mengatakan setiap tindakan terhadap instrumen tersebut harus memiliki dasar hukum yang kuat. Diketahui, Amerika Serikat (AS) dan beberapa negara Uni Eropa (UE) sedang mencari cara untuk menggunakan dana bank sentral Rusia yang dibekukan oleh Barat untuk membiayai pasukan Ukraina dan rekonstruksi negara tersebut di masa depan.

“Kami menyatakan posisi kami dengan jelas dan terbuka. IMF meyakini bahwa segala tindakan yang diambil harus memiliki dasar hukum yang tepat dan tidak merugikan operasional sistem moneter internasional,” kata Kozack dalam konferensi pers, seperti dikutip RIA Novosztyi.

Kozack melontarkan pernyataan serupa pada April dan Mei lalu. Alfred Kammer, Direktur Departemen Eropa IMF dan Gita Gopinath, Deputi Pertama Direktur Jenderal IMF.

UE dan negara-negara G7 telah membekukan sekitar $300 miliar aset negara Rusia sejak pecahnya konflik di Ukraina pada tahun 2022. Lembaga kliring Euroclear di Belgia memiliki bagian terbesar dari jumlah ini, hampir 197 miliar euro, yaitu sekitar 214 miliar dolar. .

Penyimpanan sekuritas mengumumkan pada awal tahun bahwa aset yang terkena sanksi akan mengakumulasi bunga sekitar 4,4 miliar euro pada tahun 2023. Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan awal pekan ini bahwa AS dan sekutunya hampir menyetujui rencana untuk memberikan pinjaman miliaran dolar kepada Ukraina dari keuntungan aset negara Rusia yang dibekukan.

Para pemimpin G7 akan membahas masalah ini pada pertemuan puncak kelompok tersebut di Italia minggu depan. Pendukung Kiev di negara-negara Barat umumnya setuju bahwa aset yang dibekukan harus digunakan untuk membantu Ukraina. Namun regulator keuangan UE telah memperingatkan bahwa langkah tersebut dapat menimbulkan risiko hukum yang serius.

Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde memperingatkan pada bulan April bahwa proyek apa pun yang menggunakan aset Rusia atau keuntungan dari aset tersebut akan merusak aturan hukum internasional dan memiliki konsekuensi yang tidak dapat diperkirakan.

Sementara itu, Rusia mengatakan tindakan apa pun terhadap asetnya sama dengan “pencurian” dan menekankan bahwa penyitaan dana atau tindakan serupa akan melanggar hukum internasional dan akan mengakibatkan tindakan pembalasan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours