In 5 Years, The Number Of The Indonesian Middle Class Dropped By 10 Million People

Estimated read time 2 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis statistik terkini jumlah kelas menengah Indonesia. Pj Kepala BPS Amalia Ediningar Vidyasanti mengatakan pada tahun 2024, jumlah penduduk kelas menengah Indonesia akan mencapai 47,85 juta jiwa atau setara dengan 17,13%.

Dilihat dari data lima tahun terakhir, sejak tahun 2019 jumlah masyarakat kelas menengah meningkat menjadi 573 juta orang atau sebesar 21,45%. Pada tahun 2021 menjadi 5,383 miliar orang atau sebesar 19,82%. akan menjadi 495 juta orang, terhitung 18,6%. Penurunan sebesar 21,45%. . Sepuluh ribu orang, terhitung sekitar 17,44%.

“Kelas menengah ini penting karena memegang peranan yang sangat penting dan penting sebagai tulang punggung perekonomian negara,” kata Amalia dalam konferensi pers bertajuk “Menjaga Daya Beli Kelas Menengah sebagai Fondasi Perekonomian Indonesia, Jumat.” (30 Agustus 2024), Kantor BPS, Jakarta.

Amalia meyakini semakin tebal kelas menengah, maka semakin besar pula dampak positifnya terhadap perekonomian negara. Amalia mengatakan, semakin tingginya jumlah kelas menengah akan memitigasi gejolak perekonomian eksternal dan domestik.

“Tetapi ketika proporsi kelas menengah relatif sedikit, maka fleksibilitas perekonomian untuk mendapatkan manfaat menjadi lebih kecil. Artinya, peran kelas menengah sangat penting dalam membuat perekonomian lebih berketahanan untuk mencapai berbagai kepentingan, tidak hanya dalam kepentingan. Indonesia tetapi juga di negara-negara lain di dunia,” kata Amalia.

Amalia mengatakan kelas menengah merupakan kontributor utama perekonomian Indonesia. Amalia mengatakan kelas menengah merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia, termasuk dalam menghadapi pandemi Covid-19.

“Kalau dilihat kontribusinya terhadap PDB, kelas menengah dan kelas menengah aspirasional atau middle class berkontribusi sebesar 81,49 persen terhadap konsumsi rumah tangga,” kata Amalia.

Amalia menetapkan bahwa populasi kelas menengah Bank Dunia memiliki tingkat pengeluaran antara 3,5 dan 17 kali garis kemiskinan Bank Dunia. Amalia mengatakan standar kelas menengah pada 2019 adalah penduduk dengan konsumsi per kapita Rp 1,488 miliar hingga Rp 7,229 miliar.

“Pada tahun 2024, masyarakat yang mengeluarkan uang antara Rs 20 lakh dan Rs 99 lakh per orang per bulan akan menjadi bagian dari kelas menengah,” kata Amalia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours