India Setop Layanan Perjalanan Udara dan Kereta dengan Bangladesh

Estimated read time 2 min read

DHAKA – India bersiap menghadapi kemungkinan dampak terburuk dari krisis politik di Bangladesh. Protes besar-besaran mahasiswa atas diskriminasi kuota pekerjaan memaksa perdana menteri Bangladesh mengundurkan diri dan meninggalkan negaranya.

Indian Railways mengumumkan pada Senin (5/8/2024) bahwa mereka telah menangguhkan perjalanan lintas batas dengan tetangganya di timur.

Keputusan tersebut berdampak pada Maitree Express dan Bandhan Express, dua layanan utama yang menghubungkan kedua negara.

Maskapai penerbangan India, termasuk maskapai nasional Air India dan maskapai bertarif rendah IndiGo, membatalkan penerbangan ke dan dari ibu kota Bangladesh, Dhaka.

Pasukan Keamanan Perbatasan telah meningkatkan kehadirannya di sisi India pada garis sepanjang 4.000 km yang memisahkan kedua negara.

Penjabat Direktur Jenderal Daljit Singh Chaudhary dan staf seniornya melakukan perjalanan ke Kolkata, ibu kota negara bagian Benggala Barat, yang mencakup lebih dari setengah perbatasan dengan Bangladesh.

“Mereka akan memimpin respons India terhadap krisis ini dari sana,” kata badan tersebut.

Polisi di New Delhi sedang bersiap menghadapi kemungkinan insiden di sekitar Komisi Tinggi Bangladesh, kedutaan besar negara tersebut di India.

Ada kekhawatiran bahwa gedung yang terletak di distrik diplomatik Chanakyapuri itu bisa menjadi sasaran setelah mantan Perdana Menteri Sheikh Hasina melakukan perjalanan ke India pada hari Senin.

Pemerintah India mendesak masyarakat untuk mempertimbangkan situasi ini ketika membuat rencana perjalanan.

Kementerian Luar Negeri mengeluarkan pemberitahuan pada hari Senin yang menyarankan warga negara India agar tidak melakukan perjalanan ke Bangladesh sampai pemberitahuan lebih lanjut.

“Mereka yang sudah berada di negara ini harus sangat berhati-hati, membatasi pergerakan mereka dan menjaga kontak dengan diplomat India,” kata peringatan itu.

Kerusuhan ini telah mempengaruhi banyak bisnis di India. Misalnya, Perusahaan Asuransi Jiwa (LIC), yang merupakan perusahaan terbesar di India, mengatakan bahwa kantornya di Bangladesh akan tetap tutup hingga hari Rabu sebagai tindakan pencegahan.

Bentrokan yang terjadi pada hari Minggu merupakan salah satu yang paling mematikan sejak protes meletus bulan lalu, dengan lebih dari 90 orang diperkirakan tewas berdasarkan laporan dari polisi, pejabat dan petugas medis. Kekerasan sejauh ini telah merenggut 300 nyawa.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours