Individu Berkebutuhan Khusus dapat Mendorong Inovasi Perusahaan, Ini Penjelasan Pakar

Estimated read time 4 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Individu berkebutuhan khusus (IDK) pada dasarnya memiliki potensi yang luar biasa. Keberagaman mereka akan mampu memperkaya kelompok kerja perusahaan dan meningkatkan produktivitas karyawan secara keseluruhan. “IBK memiliki kekuatan dan bakat, sama seperti kita masing-masing, yang diciptakan secara unik dengan tujuan mulia – untuk memberikan dampak positif,” kata Nadia Emanuella Gideon, M.Psi., Founder dan CEO Delegate of JCDC Growth and Development Clinic di Acara JCDC Career Day, di MyJCDC Kedoya, Kamis (29-08-2024).

“Membawa IBK dengan peluang bukan hanya tentang inklusi sosial, namun juga tentang membangun tim yang lebih kuat dan lebih kreatif, memberikan IBK perspektif dan semangat unik yang dapat mendorong inovasi dalam organisasi. Di JCDC, kami percaya bahwa dengan mendukung IBK, perusahaan dapat menciptakan nilai yang lebih besar bagi bisnis mereka dan masyarakat secara keseluruhan,” kata Nadia.

Untuk lebih berperan dalam membantu IBK, JCDC tidak hanya mendirikan pusat tumbuh kembang anak yang mendukung kebutuhan khusus IBK, namun juga mengembangkan Yayasan Cita Anak Bangsa yang akan menjadi jembatan bagi perusahaan untuk menyalurkan dana sosialnya. merangkul dan membantu IBK khususnya yang mengalami kendala finansial untuk mengakses peluang yang sama untuk dapat berkembang dan berkontribusi bagi kemajuan Indonesia.

Kolaborasi awal antara JCDC dan Yayasan Cita Anak Bangsa melahirkan acara JCDC Career Day, yang didedikasikan untuk mempertemukan dunia usaha dan IBK, serta membuka jalan bagi IBK untuk berpartisipasi secara aktif dan produktif dalam kehidupan kerja baik sebagai peserta pelatihan maupun sebagai wirausaha. “Bagi banyak IBK dan keluarganya, kesempatan ini bukan hanya tentang pekerjaan, tapi tentang harapan untuk masa depan yang lebih baik. Sebuah kesempatan untuk merasakan arti hidup Anda,” kata Anna Soenardi, presiden Yayasan Cita Anak Bangsa yang menyelenggarakan acara tersebut. peristiwa .

“Kami berencana menyelenggarakan JCDC Career Day secara rutin setiap tahun sebagai gerakan berkelanjutan untuk mendorong inklusi di dunia kerja,” tambah Anna. “Melalui acara ini, kami mengajak perusahaan untuk berinteraksi langsung dengan IBK, melihat potensi luar biasa yang mereka miliki dan memahami bagaimana keberagaman dapat memperkaya tim dan meningkatkan produktivitas. Setiap pertemuan, setiap percakapan, merupakan langkah kecil menuju perubahan besar dalam cara kita berpenampilan. atas kemampuan dan kontribusi IBK,” jelas Anna.

Acara JCDC Career Day 2024 akan dilaksanakan di lokasi MyJCDC Kedoya. “Dalam acara ini, para IBK menampilkan keahlian dan bakatnya melalui pameran hasil karyanya. “Bagi perusahaan yang memperhatikan inklusi, kami juga memberikan penghargaan kepada para IBK tersebut agar mereka mempunyai kesempatan untuk berkarir di bidang tersebut. perusahaan.”

JCDC dan Yayasan Cita Anak Bangsa juga berkomitmen untuk memberikan bimbingan dan dukungan kepada perusahaan tentang cara terbaik untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersahabat dan mendukung IBK sebagai perwujudan inklusi. Dukungan tersebut meliputi pelatihan, pendampingan dan adaptasi lingkungan kerja yang diperlukan untuk memastikan IBK dapat berkontribusi secara maksimal.

“Kami berharap Career Day JCDC ini dapat menginspirasi lebih banyak perusahaan untuk melihat potensi luar biasa dari IBK dan mengambil langkah nyata untuk mewujudkan inklusi di tempat kerja. Ini adalah seruan untuk bertindak, ajakan untuk bergabung dalam perjalanan menuju masa depan yang lebih adil dan inklusif. penuh peluang untuk semua,” kata Nadia.

Dengan dukungan dan partisipasi perusahaan, Career Day JCDC diharapkan dapat membuka jalan bagi kesuksesan IBK, serta membantu perusahaan menemukan talenta yang mungkin selama ini terabaikan. “Bersama kita dapat membangun dunia kerja yang lebih inklusif, inovatif dan kompetitif,” tambah Nadia.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada tahun 2024, saat ini terjadi peningkatan statistik anak autis di Indonesia yang menurut otoritas diperkirakan mencapai 2,4 juta anak. Data tersebut hanya menunjukkan bahwa autisme merupakan bagian dari kelainan lain yang ditemukan pada anak di Indonesia. Dari sisi kesehatan jiwa, menurut data National Adolescent Mental Health 2018, terdapat 6,1% remaja terdiagnosis gangguan jiwa dan angka ini akan terus meningkat pada tahun 2022 hingga mencapai 28% atau 1 dari 3 remaja terdiagnosis gangguan jiwa.

Dalam beberapa tahun terakhir, keluarga yang memiliki anak autis kerap menghadapi tantangan berat, mulai dari terbatasnya akses terhadap layanan kesehatan hingga pendidikan yang memenuhi kebutuhan anak mereka. Kondisi ini tidak hanya menguras energi dan emosi, namun juga kerap menjadi beban finansial yang berat bagi banyak keluarga.

Dalam konteks ini, visi pemerintah Indonesia untuk mencapai Indonesia Emas pada tahun 2045, dimana seluruh warga negara diharapkan berkontribusi dalam pembangunan bangsa, menjadi semakin relevan. Indonesia tidak dapat mencapai kemajuan tanpa meninggalkan pihak-pihak yang memerlukan dukungan khusus. Oleh karena itu, peran berbagai pihak, termasuk perusahaan, sangat penting untuk memastikan setiap individu, termasuk IBK, dapat ikut ambil bagian dalam kemajuan tersebut sebagai perwujudan haknya sebagai manusia.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Persatuan Manajemen Sumber Daya Indonesia (PMSM) dan BINUS University 2024 bertajuk Implementasi Praktik Keberagaman, Kesetaraan dan Inklusi (DEI), hasilnya menunjukkan bahwa komitmen perusahaan Indonesia yang mengedepankan keberagaman dan inklusi sebagai landasan keberhasilan keberlanjutan sedang meningkat.

Sebagai wujud inklusi, perusahaan mulai menerapkan salah satunya memberikan kesempatan magang bagi penyandang disabilitas yang saat ini masih didominasi oleh penyandang disabilitas fisik. Sudah saatnya penyandang disabilitas mental diberikan kesempatan yang sama untuk berkembang dan mandiri.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours