Indonesia Berpotensi Pimpin Produksi Hidrogen dan Amonia Regional

Estimated read time 3 min read

Jakarta – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menekankan potensi Indonesia sebagai pemimpin produksi hidrogen dan amonia regional. Indonesia memiliki keunggulan kompetitif dalam memproduksi hidrogen ramah lingkungan yang dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan.

“Hidrogen akan memainkan peran penting dalam sistem energi global. Sementara berbagai negara Ini berupaya mengurangi emisi karbon dan menciptakan ekosistem hidrogen. Sumber daya gas alam yang melimpah Kemampuan untuk menyimpan karbon dioksida dan potensi energi terbarukan Hal ini menjadikan Indonesia pemimpin regional dalam produksi hidrogen,” kata Wamenhub. Koordinator Kedaulatan Maritim dan Energi Jodi Mahardi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan pada Indonesia 2024 International Hydrogen Summit di Jakarta pada Rabu (19/6/2024).

Jodi menambahkan, Indonesia dekat dengan negara-negara dengan permintaan hidrogen bersih yang tinggi, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Singapura yang memiliki pasar hidrogen sekitar 4 juta ton per tahun. Indonesia memiliki cadangan gas terbesar kedua di kawasan Asia-Pasifik . dan memiliki potensi penyimpanan CO2 terbesar ketiga di kawasan untuk hidrogen biru. Sementara itu untuk hidrogen hijau Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar kedua di dunia dan kapasitas energi surya lebih dari 200 GW.

“Sektor hidrogen menghadirkan peluang baru bagi Indonesia untuk menggunakan sumber daya energinya yang melimpah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,” jelas Jody.

Sementara berbagai negara Berkomitmen untuk mencapai emisi gas rumah kaca nol bersih. Dia menambahkan: Permintaan hidrogen global diperkirakan akan meningkat empat kali lipat antara tahun 2020 dan 2050. Pada tahun 2023, 1.418 proyek hidrogen ramah lingkungan akan diumumkan di seluruh dunia. dan nilai investasinya akan mencapai 570 miliar dolar. Rantai nilai hidrogen

Selain itu, Jody menjelaskan bahwa amonia, bahan utama dalam produksi pupuk, dapat diproduksi dengan menggunakan hidrogen hijau dan biru. Sehingga lebih bersih. Menurut dia, potensi manfaat amonia murni bagi Indonesia antara lain sebagai bahan utama dalam produksi pupuk. Ia memiliki kapitalisasi pasar sebesar $4,5 miliar. Amonia bersih juga mengurangi risiko ekspor pupuk Indonesia senilai US$1 miliar terancam oleh peraturan Mekanisme Penyesuaian Perbatasan Karbon (CBAM) yang diberlakukan oleh negara-negara maju.

“Pasar pupuk di Indonesia yang penting dan terus berkembang juga merupakan basis pelanggan hidrogen yang mapan. Dengan statistik tersebut, PT Pupuk Indonesia akan memproduksi 18,7 juta ton pupuk pada tahun 2023, dengan nilai pasar sebesar $4,5 miliar,” tambahnya.

Jodi menjelaskan, pemerintah telah menyusun rencana strategis dan aktif membangun sektor hidrogen dalam negeri, yakni meningkatkan efisiensi penggunaan hidrogen hingga lebih dari 50%, meningkatkan akses jaringan listrik tingkat lokal dan mikro. Buat aturan yang jelas mengenai perdagangan emisi gas rumah kaca. Pajak dan insentif karbon serta mengkonsolidasikan industri hidrogen dan meningkatkan infrastruktur.

Ia mencatat, beberapa proyek hidrogen bersih yang sedang dikembangkan di Indonesia antara lain Cluster Hidrogen Hijau Bintan Batam yang direncanakan memiliki kapasitas produksi 25-100 kt per tahun dan ditargetkan dapat beroperasi pada kuartal I tahun 2027, serta The Sumatra Clean Hydrogen. Cluster dengan rencana kapasitas produksi 25-100 ktpayang ini juga ditargetkan bisa beroperasi pada kuartal I 2027.

Klaster Hidrogen Bersih Cilegon dengan kapasitas produksi yang direncanakan (TBC) ditargetkan dapat beroperasi pada kuartal III tahun 2027.

Cluster North Sulawesi Green Ammonia yang rencana kapasitas produksinya mencapai 500 ktpa, ditargetkan bisa beroperasi pada triwulan I tahun 2030, dan Proyek Sumatra-Java Blue Ammonia yang rencana kapasitas produksinya 730 ktpa (TBC).

“Lima proyek hidrogen bersih sedang dikembangkan di Indonesia. Hal ini memanfaatkan sumber daya energi terbarukan dan kapasitas penyimpanan karbon yang signifikan di negara ini untuk menghasilkan hidrogen hijau dan biru,” Jody menyimpulkan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours