Indonesia bidik ekspor durian senilai 8 miliar dolar AS ke China

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Indonesia, salah satu produsen dan eksportir durian terbesar di dunia, fokus meningkatkan nilai pertanian durian di seluruh tanah air, khususnya untuk pasar China. Untuk mencapai hal tersebut, Indonesia berencana untuk terus meneliti durian yang dikenal sebagai “raja buah-buahan” dan memperluas areal penanamannya.

Baru-baru ini, Koordinator Kerjasama Indonesia Tiongkok dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia (RI) Luhut Binsar Panjaitan mengunjungi Tiongkok untuk memperdalam perdagangan bilateral.

Luhut menyoroti potensi nilai ekspor durian ke China yang bisa mencapai US$8 miliar (US$1 = 16.435 rupiah), melalui akun media sosial resminya pada Selasa (25/6).

Di tengah meningkatnya permintaan buah-buahan eksotik ini di pasar Tiongkok, pemerintah Indonesia telah menandatangani perjanjian dengan Beijing Genomics Institute (BGI) untuk melakukan penelitian guna memastikan durian berkualitas tinggi untuk diekspor, sebagai salah satu langkah untuk mencapai tujuan tersebut.

Luhut juga mengungkapkan, pemerintah Indonesia telah mendirikan perkebunan durian seluas sekitar 100 hektar yang terletak di provinsi Sumatera Utara dan Papua Barat, dan berencana membangun lebih banyak perkebunan di provinsi lain, termasuk Sulawesi Tengah.

Luhut meyakini di tempat-tempat tersebut bisa tumbuh pohon durian yang bisa menghasilkan durian yang laris di pasar China.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Indonesia memproduksi 1,85 juta ton durian pada tahun lalu, dan lebih dari 50 persen total produksinya berasal dari Pulau Jawa. Provinsi Jawa Timur dilaporkan sebagai penghasil durian terbesar di Indonesia, dengan produksi lebih dari 480.000 ton pada tahun lalu.

Sementara Kementerian Perdagangan RI melaporkan pada tahun 2022, Indonesia mengekspor durian ke Tiongkok senilai US$4,5 miliar, dan pada tahun 2023 nilainya meningkat menjadi US$6,7 miliar.

Ketika minat Tiongkok terhadap durian meningkat, nilai ekspornya kemungkinan akan meningkat lebih lanjut dengan perkiraan sekitar US$7 miliar, kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Indonesia Didi Sumedi pada awal April.

Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah mendorong para petani untuk menanam pohon durian karena buahnya merupakan komoditas yang berharga.

Lima tahun lalu, Presiden Indonesia Joko Widodo meminta produsen minyak sawit di seluruh negeri untuk mendiversifikasi bisnis mereka dan menanam pohon durian, karena ia yakin durian memiliki prospek yang lebih baik di pasar internasional dibandingkan minyak sawit mentah.

Indonesia adalah produsen minyak sawit terbesar di dunia dan presiden membuat rekomendasi tersebut di tengah rendahnya permintaan dan jatuhnya harga minyak sawit mentah di pasar dunia. Dia mengatakan, permintaan durian di China tinggi, namun sebagian besar pasokannya bukan berasal dari Indonesia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours