Indonesia dan Jerman Jalin Kerja Sama Hadapi Perubahan Iklim

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Indonesia dan Jerman bekerja sama mengatasi perubahan iklim dan krisis keanekaragaman hayati. Langkah tersebut terlihat melalui 48 proyek yang digagas IKI (International Climate Initiative) di Indonesia.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Kelautan dan Sumber Daya Alam Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapenas) Vivi Yulaswati pada acara Countdown to COP 16-29: Memperkuat Kerjasama Indonesia-Jerman untuk Dampak Global yang diselenggarakan IKI Indonesia di Jakarta, 18 September. 2024.

Vivi menjelaskan, kerja sama jangka panjang berperan penting dalam komitmen mendukung negara seperti Indonesia dalam menghadapi masalah ini.

Ia mengatakan pada Jumat (20/9/2024) bahwa “program ini sejalan dengan arahan pemerintah untuk lima tahun ke depan, yang menekankan pada pembangunan lingkungan yang berkelanjutan dan meningkatkan kemampuan untuk melawan bencana, iklim, dan guncangan besar apa pun di dunia. masa depan, dan kemampuan untuk bertahan terhadap iklim.” ).

Oleh karena itu, fokusnya tetap pada kontribusi dan kemitraan di bidang perubahan iklim dan transisi energi, yang merupakan agenda utama COP16 dan COP29.

Wakil Duta Besar Jerman untuk Indonesia Thomas Graf yang menyampaikan apresiasi atas langkah Indonesia dalam menghadapi perubahan iklim dan keanekaragaman hayati melalui peluncuran Strategi dan Rencana Aksi Keanekaragaman Hayati Indonesia (IBSAP), Aksi Iklim, dan selesainya Kontribusi yang Ditentukan Secara Nasional yang kedua ( NDC) sebagai contoh yang dapat menginspirasi negara lain.

“Mengatasi dampak perubahan iklim memerlukan upaya yang disengaja untuk menangkap dan memulihkan keanekaragaman hayati, sementara transisi energi harus konsisten dengan tujuan dialog untuk memastikan pembangunan berkelanjutan,” katanya.

Thomas menekankan, kerja sama kedua negara penting dalam menghadapi krisis iklim dan keanekaragaman hayati. Hal ini mencakup kolaborasi lintas sektor untuk transisi dan kemitraan energi yang adil.

“Hal ini meningkatkan ketahanan masyarakat dan melestarikan keanekaragaman hayati. Kerja sama kedua negara juga mengarah pada peningkatan transisi ke energi terbarukan, pengurangan emisi gas rumah kaca, dan penerapan praktik penggunaan lahan berkelanjutan,” ujarnya.

Kepala Departemen IKI Kementerian Federal Jerman untuk Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim (BMWK), Philipp Behrens mengatakan, prioritas kementeriannya adalah di bidang transisi energi dan dekarbonisasi industri. “Kerja sama dengan pemerintah Indonesia menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang paling aktif, khususnya dalam perjanjian iklim,” ujarnya.

IKI telah menjadi bagian penting dari komitmen Pemerintah Jerman terhadap pendanaan iklim internasional sejak tahun 2008. Sejak tahun 2008, IKI telah melaksanakan 134 proyek bilateral, regional dan global. Di Indonesia, IKI dilaksanakan oleh GIZ Indonesia dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) melalui Proyek Iklim dan Keanekaragaman Hayati Indonesia, didukung oleh Kementerian Federal Jerman untuk Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim (BMWK), bekerja sama dengan dua mitra utama. dari pemerintah Indonesia yaitu Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Babinas dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours