Indonesia dan Kanada bahas 20 isu dalam perundingan kedelapan ICA-CEPA

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Indonesia dan Kanada telah membahas 20 topik diskusi dan satu diskusi teknis terkait bisnis negara, dalam diskusi putaran kedelapan terkait Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Indonesia-Kanada (ICA-CEPA) yang digelar di Ottawa, Kanada, Senin. (24/6) waktu setempat.

Direktur Komisi Perdagangan Indonesia (Kemendag) Djatmiko Bris Witjaksono mengatakan Indonesia mendorong para kepala perundingan untuk meningkatkan komunikasi dan bekerja secara efektif sehingga semua permasalahan dapat diselesaikan.

Meski masih ada permasalahan yang belum terselesaikan, kami yakin Indonesia dan Kanada dapat mencapai kesepakatan bersama, kata Djatmiko dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Selain membahas permasalahan, untuk pertama kalinya juga diadakan diskusi tentang terciptanya diskusi yang bermakna dan bermakna. Diskusi ini menunjukkan hubungan Indonesia dan Kanada yang merupakan produsen mineral terkemuka dunia.

“Indonesia bermaksud membahas mineral penting sebagai bagian dari ICA-CEPA. Niat ini diungkapkan untuk melihat manfaat yang diperoleh kedua negara dalam pengelolaan sumber daya mineral dan pengembangan teknologi baru,” kata Djatmiko.

Sementara itu, Direktur Perundingan Bilateral Kementerian Perdagangan RI, Johni Martha, selaku Wakil Ketua Mediator, mengatakan pada putaran ini Indonesia dan Kanada berniat mencapai kesepakatan mengenai perundingan.

“Diharapkan ada kesepakatan antara lain di Departemen Kebenaran, Anti Korupsi, Departemen Administrasi, Departemen Perdagangan Bebas, dan Departemen Perdagangan dan Bea Cukai. berdiskusi dapat memenuhi janji tersebut. Komitmen dalam Rencana Aksi “Integrasikan proposal ICA-CEPA yang disepakati kedua negara,” kata Johni.

Kementerian Perdagangan melaporkan total perdagangan Indonesia dan Kanada periode Januari-April 2024 mencapai 1,1 miliar dolar AS. Saat itu, ekspor Indonesia ke Kanada sebesar 466 juta dollar AS, sedangkan impor Indonesia dari Kanada sebesar 655 juta dollar AS.

Saat ini, ekspor utama Indonesia ke Kanada pada tahun 2023 adalah perangkat seluler, produk atau limbah manufaktur, limbah alam, utilitas, dan barang. Saat ini, impor utama Kanada adalah gandum, kedelai, dan serbuk gergaji.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours