JAKARTA (Antara) – Menteri Luar Negeri RI Ritno Marsudi mendorong upaya negara-negara anggota ASEAN untuk menjadikan kawasan Asia Tenggara sebagai kawasan yang kompatibel dengan tantangan global.
“ASEAN siap menghadapi tantangan,” kata Menteri Luar Negeri Retno dalam pernyataannya pada peringatan 57 tahun Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Jakarta, Kamis.
Menteri Luar Negeri Retno mengatakan gangguan akan terus membentuk masa depan kawasan. Oleh karena itu, menurutnya ASEAN harus mampu beradaptasi dan siap menghadapi tantangan yang muncul.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Visi Komunitas ASEAN 2045, kata dia, harus dilengkapi dengan rencana strategis yang berorientasi pada tindakan.
Mekanisme regional juga harus diperkuat, khususnya dalam bidang kesehatan, ketahanan pangan dan energi, stabilitas keuangan, dan transformasi digital.
“Hanya dengan melakukan hal ini kita dapat memastikan bahwa kawasan kita menjadi pusat pertumbuhan,” katanya.
Lebih lanjut, Retno juga menekankan pentingnya budaya inklusi dan kerja sama sebagai kunci kesiapan ASEAN menghadapi tantangan.
Selain itu, ia juga mendorong komitmen ASEAN terhadap pemajuan dan perlindungan hak asasi manusia untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.
“Tugas kita sekarang adalah mengarusutamakan paradigma ini di luar ASEAN melalui ASEAN View on the Indo-Pacific (AOIP),” ujarnya.
Upaya percepatan implementasi AOIP telah dilakukan pada tahun lalu oleh Indonesia selaku ketua ASEAN 2023 melalui penyelenggaraan ASEAN – Indo-Pacific Forum (AIPF).
Sebagai tindak lanjutnya, Dewan Penasihat Bisnis ASEAN Indonesia saat ini sedang berupaya untuk membentuk Jaringan Bisnis ASEAN – Indo-Pasifik.
+ There are no comments
Add yours