Indonesia-Jepang perkuat kerja sama sektor otomotif pacu dekarbonisasi

Estimated read time 2 min read

JAKARTA (ANTARA) – Pemerintah Indonesia dan Jepang berkomitmen untuk mengintensifkan kerja sama di industri otomotif, khususnya elektrifikasi kendaraan dan bahan bakar ramah lingkungan (biofuel) dengan emisi nol karbon (Zero Net Emissions/NZE). . “Kementerian Perindustrian Republik Indonesia dan Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang telah menjadi mitra strategis dalam kerja sama berkelanjutan dengan tujuan mencapai netralitas karbon pada industri otomotif,” kata Plt Dirjen Perindustrian Republik Indonesia. Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Putu Joli Ardeka, Jumat di Jakarta.

Dikatakannya, guna mempererat kerja sama, Kementerian Perindustrian RI dan METI Jepang turut serta dalam acara diskusi Dialog Otomotif Indonesia-Jepang ke-5 yang didalamnya Gabungan Industri Otomotif Indonesia (Gaikendo), Asosiasi Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (Gikendo) berpartisipasi. AISI), Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), Gabungan Industri Peralatan Mobil dan Sepeda Motor (GIAMM), PT Pertamina dan PT Pertamina Patra Niaga, Kamis (27/6) di Jakarta.

Putu Juli menjelaskan, dalam memperkuat kerja sama tersebut, Indonesia berkomitmen menerapkan multi-strategi (multi-track pendekatan) untuk mengurangi emisi karbon, seperti hybrid electric vehicle (HEV), termasuk plug-in. Pada kendaraan listrik hibrida. (PHEV) dan Battery Electric Vehicle (BEV) dan Fuel Cell. Baca Juga: Kemenperin gandeng dua perusahaan Jepang soal SDM industri. Baca Juga: Menperin Tingkatkan Kerjasama Indonesia dan Jepang Melalui Jetro Research Sementara Kementerian Perindustrian mendorong penggunaan kendaraan berbahan bakar fleksibel. Mereka merangkul penggunaan biofuel.

Di sisi lain, Tanaka Kazushige, direktur jenderal Biro Industri Manufaktur METI Jepang, Sekretariat Kebijakan Perdagangan, mengatakan bahwa mencapai nol emisi karbon memerlukan beberapa pendekatan strategis secara bersamaan. Untuk itu, mendukung penerapan strategi promosi dan pengembangan biofuel oleh Kementerian Perindustrian untuk mempercepat dekarbonisasi.

“Biofuel juga menjadi perhatian besar bagi Jepang, dan banyak perusahaan di Jepang juga yang memiliki teknologi ini,” ujarnya.

Selain itu, Direktur Kebijakan Perdagangan Internasional METI Automotive, Kikuchi Takanori, mengusulkan arah kerja sama industri otomotif Indonesia dan Jepang berdasarkan Perjanjian Inisiatif Kerja Sama Industri Otomotif Generasi Berikutnya ASEAN-Jepang yang Menyepakati Persahabatan dan Kerjasama ASEAN-Jepang ke-50. KTT Peringatan pada bulan Desember. 17 Tahun 2023. Baca Juga: Kemenperin: Hasil Survei Tunjukkan Perusahaan Jepang Siap Berekspansi Baca Juga: Kemenperin Kembangkan SDM Industri Otomotif Terampil Digital Melalui LeMMI 4.0

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours