Indonesia Kini Punya Produk Insulin Generik, Lebih Murah dan Mudah Dijangkau

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Penderita diabetes di Indonesia kini mendapat “angin segar”. Pasalnya, Indonesia kini akan memiliki produk insulin generik yang kualitasnya tidak kalah dengan produk impor.

Seperti diketahui, insulin merupakan obat untuk menjaga kebutuhan hormon insulin pada penderita diabetes. Fungsinya untuk mengontrol gula darah hingga mencegah berbagai komplikasi akibat diabetes.

Hingga saat ini belum banyak yang mengetahui bahwa produk insulin yang tersedia di pasaran merupakan produk impor. Sayangnya, produk insulin impor ini jauh lebih mahal dan sulit dijangkau masyarakat menengah ke bawah.

Oleh karena itu, kehadiran insulin generik melalui merek Ezelin PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) diharapkan dapat semakin memudahkan pasien diabetes di Indonesia.

Lantas, apa perbedaan produk insulin generik ini dengan produk insulin impor yang ada di pasaran?

Direktur PT Kalbe Farma Tbk Mulia Lie mengatakan produsen insulin generik Ezelin bersertifikat Halal dan memiliki TKDN (tingkat komponen internal) tertinggi di Indonesia. Artinya, produk insulin generik diklaim memiliki bahan baku yang sama dengan produk insulin impor yang beredar di pasaran saat ini.

Meski masih menggunakan bahan baku luar negeri, namun dalam proses produksinya, produk insulin generik pertama di Indonesia ini telah melewati serangkaian uji klinis dan melibatkan tim medis terkait. Tak terkecuali Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Kementerian Kesehatan RI.

“Ada tahapan-tahapan yang dilalui industri. Itu setara dengan obat paten. Kita tidak menambahkan apa-apa (bahannya). Maksudnya, kita menggunakan bahan mentah, kita impor, lalu kita lakukan uji klinis. Kita lakukan itu.” sedang mengemas. jelas Mulia Lee dalam jumpa pers di Jakarta, Sabtu (24/8/2024).

Misalnya saja suplemen penggunaan air lainnya dari Indonesia, termasuk usaha kecil dan menengah untuk kemasan. Tapi obatnya sendiri sama saja. Tidak ada tambahan bumbu atau bahan herbal lainnya. Oleh karena itu, harus disamakan dengan paten. “Kami daftar bahan-bahannya, kami uji, dan tidak apa-apa,” jelas Mulia.

Perbedaan insulin paten dengan insulin generik yang sama dijelaskan oleh Nofandari Rostam, Ketua Eksekutif Ikatan Apoteker Indonesia (IAI). Katanya: Pada dasarnya insulin paten dan insulin generik memiliki kandungan yang sama.

Nofandari menjelaskan, perbedaan utama antara obat bermerek dan generik bukan pada bahan atau kualitasnya. Namun apakah obat ini masih dilindungi hak paten dari perusahaan pembuatnya?

Nah, ketika sebuah perusahaan mengembangkan obat baru, biasanya mendapat hak paten yang berlaku selama 20 tahun.

“Obat paten sebenarnya adalah obat yang pertama kali ditemukan, dan biasanya yang diajukan paten, masa berlakunya bisa 15 hingga 20 tahun,” kata Nofendry.

Lanjutnya, karena produksi obat, pemasarannya, dan pemanfaatannya bagi masyarakat membutuhkan biaya yang besar, ratusan triliun dolar. .

Ini juga berarti bahwa perusahaan obat lain tidak dapat menjual obat tersebut tanpa izin dari produsennya.

Namun, setelah masa patennya habis, perusahaan lain mulai mendistribusikan obat tersebut.

Ketika patennya habis masa berlakunya, perusahaan farmasi lain dapat mengajukan permohonan izin untuk memproduksi dan menjual versi generik dari senyawa aslinya.

Katanya: Setelah masa patennya habis, perusahaan farmasi lain bisa berproduksi, mendapat izin dari orang tersebut, bahan bakunya seperti ini.

Selain itu, produsen obat generik harus membuktikan bahwa produknya mengandung bahan aktif yang sama dengan produk yang dipatenkan sebelumnya. Mereka harus memastikan bahwa obat generiknya mempertahankan bentuk (cair, tablet, kapsul, suntik, topikal), kekuatan dan dosis yang sama dengan obat aslinya.

Bahkan ada yang generik, lalu ada merek. Beda perusahaan yang berizin dan memproduksi, pasti beda nama, kata Nofendri.

Pada akhirnya, dia berkata: Itu sebabnya dia memilih namanya berdasarkan nama perusahaannya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours