Indonesia Pengguna TikTok Terbesar Dunia, Kalahkan Amerika dan Brasil!

Estimated read time 3 min read

JAKARTA – Indonesia resmi menjadi raja dunia TikTok! Ya, Indonesia kini menduduki peringkat pertama negara dengan pengguna TikTok terbanyak di dunia mengalahkan Amerika Serikat!

Indonesia di urutan teratas, Amerika Serikat hits Berdasarkan data terbaru Statista yang dirilis Agustus 2024, Indonesia memiliki jumlah pengguna TikTok terbesar yakni mencapai 157,6 juta pengguna.

Jumlah tersebut jauh melampaui Amerika Serikat yang berada di peringkat kedua dengan 120,5 juta pengguna. Brasil menyusul di posisi ketiga dengan 105,2 juta pengguna.

10 negara dengan pengguna TikTok terbanyak di dunia.

1. Indonesia – 157,6 juta

2. Amerika Serikat – 120,5 juta

3. Brasil – 105,2 juta

4. Meksiko – 77,54 juta

5. Vietnam – 65,64 juta

6. Pakistan – 62,05 juta

7. Filipina – 56,14 juta

8. Rusia – 56,01 juta

9. Thailand – 50,81 juta

10. Bangladesh – 41,14 juta

Faktor Penggerak Pemerintah Indonesia Ada beberapa faktor yang menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pengguna TikTok terbesar di dunia:

• Penetrasi ponsel cerdas yang tinggi: Indonesia memiliki tingkat penetrasi ponsel cerdas yang sangat tinggi, sehingga akses ke TikTok menjadi mudah bagi sebagian besar penduduk.

• Basis populasi yang besar: Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia memiliki potensi pasar yang besar untuk TikTok.

• Budaya kreatif dan ekspresif: Masyarakat Indonesia terkenal dengan kreativitas dan ekspresi, hal ini sangat cocok dengan platform TikTok yang mengutamakan konten video pendek dan menghibur.

• Internet Terjangkau: Biaya akses Internet di Indonesia terjangkau sehingga memudahkan masyarakat mengakses dan membuat konten di TikTok.

• Pengaruh influencer dan komunitas: Banyak influencer dan komunitas di Indonesia beroperasi di TikTok, sehingga menarik lebih banyak pengguna untuk berpartisipasi dan berinteraksi di platform ini.

Mengapa pengguna TikTok menurun di Amerika. Ada banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut antara lain:

• Masalah keamanan data: Pemerintah AS mengkhawatirkan keamanan data pengguna TikTok yang dikumpulkan oleh ByteDance, perusahaan induk TikTok di Tiongkok. Hal ini menimbulkan tekanan politik dan ancaman pelarangan TikTok di AS.

• Persaingan dengan platform lain: Platform media sosial lain seperti Instagram dan YouTube telah meluncurkan fitur video pendek mereka sendiri (Reel dan Celana Pendek) untuk bersaing dengan TikTok.

• Perubahan algoritme: TikTok terus memperbarui algoritmenya, yang terkadang dapat memengaruhi jangkauan dan visibilitas konten pembuat konten, sehingga mengurangi minat sebagian pengguna.

Tren Global Video Pendek TikTok yang populer telah menjadi tren video pendek di berbagai platform media sosial. YouTube Shorts dan Instagram Reels adalah contoh bagaimana platform besar beradaptasi dengan tren ini untuk mempertahankan pengguna dan menarik pengguna baru.

TikTok sendiri dimiliki oleh ByteDance, perusahaan teknologi asal Tiongkok yang juga membuat aplikasi video pendek Douyin (versi TikTok untuk pasar Tiongkok), platform video Xigua, dan aplikasi berita Toutiao.

Meskipun produk yang ditujukan untuk pasar domestik Tiongkok memiliki banyak cara untuk menghasilkan uang, seperti streaming langsung acara belanja yang diselenggarakan oleh para pemimpin terkenal, sumber pendapatan utama TikTok berasal dari iklan online. Pada tahun 2022, TikTok diperkirakan menghasilkan sekitar 4 miliar USD (Rp 62,8 triliun) di seluruh dunia melalui iklan online.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours