Indonesia pimpin Komite ASEAN di Turki

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Indonesia memimpin Komite Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) di Ankara, Turki, pada Juli hingga Desember 2024.

KBRI Ankara dalam keterangan tertulisnya, Jumat, menyatakan Indonesia ditunjuk sebagai koordinator Komite ASEAN di Ankara, setelah menerima rotasi kepemimpinan dari Kamboja pada 26 Juni 2024.

Komite ASEAN di Ankara terdiri dari Kedutaan Besar Brunei Darussalam, Kedutaan Besar Kamboja, Kedutaan Besar Indonesia, Kedutaan Besar Malaysia, Kedutaan Besar Filipina, Kedutaan Besar Singapura, Kedutaan Besar Thailand, dan Kedutaan Besar Vietnam.

Pada masa kepemimpinan Indonesia, Duta Besar Indonesia untuk Turki Achmad Rizal Purnama menjelaskan bahwa tema besar kepemimpinan Indonesia adalah “menempatkan ASEAN di layar radar Turki”.

“Kita perlu menciptakan demam ASEAN. “Hanya dengan cara inilah seluruh komponen masyarakat Turki akan melihat potensi besar kerja sama dengan negara-negara Asia Tenggara,” kata Rizal.

Untuk itu, KBRI Ankara telah menginisiasi beberapa kegiatan untuk menjangkau sebanyak-banyaknya kepentingan di Turki, antara lain pemerintah, pelaku bisnis, media, parlemen, dan civitas akademika.

Rizal menekankan pentingnya memperkenalkan paradigma baru dalam kemitraan ASEAN-Turki. Bagi Rizal, kemitraan Indonesia dan Turki merupakan kemitraan untuk masa depan.

Menurut laporan Price Waterhouse Cooper, pada tahun 2050, Turki akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar kesebelas di dunia, sedangkan Indonesia akan menjadi negara dengan perekonomian terbesar keempat di dunia.

Empat negara ASEAN lagi akan bergabung dengan 25 negara dengan perekonomian terbesar di dunia.

Selain itu, total PDB ASEAN diperkirakan akan tumbuh menjadi $22,6 triliun pada tahun 2050, tujuh kali lebih tinggi dibandingkan PDB pada tahun 2022.

Potensi ekonomi yang sangat besar ini dipandang sebagai “wake-up call” bagi para pemangku kepentingan di Turki dan ASEAN.

Dua program pertama yang berhasil diselenggarakan oleh KBRI Ankara sebagai koordinator ASEAN adalah pertemuan antara duta besar negara-negara ASEAN di Ankara dengan Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan dan Presiden Badan Industri Pertahanan tingkat Turki atau menteri di tahun 2018. Turki untuk Industri Pertahanan.

Komite ASEAN di Ankara telah merencanakan pertemuan dengan Hakan Fidan sejak pelantikannya sebagai Menteri Luar Negeri Turki pada Juni 2023. KBRI Ankara selaku Koordinator ASEAN akhirnya berhasil mengatur pertemuan tersebut pada 8 Juli 2024.

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia menekankan pentingnya membangun paradigma baru dalam kemitraan ASEAN-Turki yang dapat berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.

Salah satu potensi besar kerjasama dengan Turki adalah di bidang pertahanan karena Turki memiliki industri pertahanan yang sangat maju dan berkelas dunia.

Turki misalnya, merupakan salah satu dari lima negara di dunia yang berhasil mengembangkan teknologi jet tempur generasi kelima dengan “teknologi siluman” pada jet tempur nasionalnya yakni “KAAN”.

Negara lain yang memproduksi pesawat dengan teknologi serupa antara lain Amerika Serikat, Rusia, dan China.

Dalam rangka meningkatkan kerja sama pertahanan antara Turki dan ASEAN, Dubes RI mengadakan pertemuan dengan duta besar negara-negara ASEAN dengan Presiden Badan Industri Pertahanan Turki Haluk Gorgun pada 4 Juli 2024.

Untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya ASEAN di Turki di kalangan akademisi, Indonesia juga berencana menyelenggarakan kegiatan penyadaran masyarakat di kalangan akademisi bekerja sama dengan universitas-universitas Turki dan pembicara dari negara-negara anggota Komite ASEAN Ankara.

Indonesia juga mengusulkan pembentukan pusat ASEAN di Turki sebagai upaya jangka panjang untuk memperkenalkan ASEAN kepada masyarakat Turki.

Turki bergabung dengan Perjanjian Persahabatan dan Kerjasama ASEAN (TAC) pada tahun 2010. Turki juga menerima status Mitra Dialog Sektoral ASEAN pada tahun 2017.

Pada tahun 2019, Kementerian Luar Negeri Turki meluncurkan “Inisiatif Asia Baru” untuk memperkuat kerja sama antara Turki dan kawasan Asia, termasuk ASEAN.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours