Indonesia promosikan usulan Selat Lombok sebagai PSSA di Sidang IMO

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Delegasi Indonesia mendukung usulan Selat Lombok sebagai Kawasan Laut Sensitif Khusus (PSSA) di sela-sela sidang ke-132 Dewan Organisasi Maritim Internasional (IMO) di Kantor Pusat IMO di London, Inggris . .

Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Antoni Arif Priadi dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan kegiatan promosi tersebut dilakukan saat coffee break pertemuan tersebut.

“Kami berinisiatif mengadakan coffee break bagi seluruh delegasi yang hadir untuk mempromosikan usulan PSSA Selat Lombok,” kata Antoni yang bertindak sebagai ketua delegasi Indonesia pada pertemuan tersebut.

Dalam kesempatan tersebut, Antoni menyampaikan kepada delegasi yang hadir bahwa Indonesia sebagai anggota Dewan IMO selalu berkomitmen untuk memperkuat peran IMO sebagai organisasi maritim global dan memberikan keamanan bagi pembangunan maritim berkelanjutan.

Antoni mengatakan, penetapan Nusa Penida dan Gili Matra di Selat Lombok sebagai PSSA merupakan cerminan upaya Indonesia dalam menjaga lingkungan laut.

“Karena kawasan ini merupakan bagian dari Coral Triangle, pusat keanekaragaman hayati laut yang diakui secara global, rumah bagi kaleidoskop kehidupan yang tumbuh subur dengan beragam spesies karang yang luar biasa,” ujarnya.

Oleh karena itu, usulan Indonesia untuk menetapkan Selat Lombok sebagai PSSA diharapkan dapat membantu menjaga kekayaan ekologi wilayah tersebut.

Selain itu, hal ini juga merupakan pengakuan akan pentingnya kawasan ini, yaitu sebagai tempat berlindung bagi keanekaragaman hayati yang kaya dan basis bagi identitas ekonomi dan budaya lokal, namun rentan terhadap dampak peningkatan volume pelayaran internasional.

“Usulan tersebut akan disampaikan kepada IMO pada sidang MEPC ke-82 pada bulan September. Oleh karena itu kami berupaya mendapatkan dukungan dari negara-negara anggota yang hadir pada pertemuan ini,” ujarnya.

Selain mempromosikan usulan Selat Lombok sebagai PSSA, Antoni juga memaparkan kemajuan teknologi atau digitalisasi dalam mendukung program maritim di Indonesia, antara lain pengembangan Indosrep yang mendukung keamanan kapal, dan penerapan sistem layanan informasi Inaportnet di pelabuhan sekitar. Dunia. Indonesia.

“Dan diperkenalkannya sertifikat yang ditandatangani secara elektronik, yang memudahkan pekerjaan pelaut di Indonesia,” kata Antoni.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours