Indonesia Siap Terapkan Telerobotic Surgery, Inovasi Bedah yang Hilangkan Hambatan Geografis

Estimated read time 4 min read

JAKARTA – Konferensi Urological Association of Asia (UAA) kembali digelar di Indonesia pada 5-8 September 2024. Konferensi yang merupakan konferensi urologi tertinggi di Asia ini rencananya akan digelar di Konvensi Nusa Dua Bali. Center.(BNDCC) dan diperkirakan sekitar 5.000 ahli urologi dari 60 negara, khususnya di Asia, akan hadir.

UAA dan Persatuan Urologi Indonesia (InaUA) bertindak sebagai tuan rumah konferensi yang tahun ini bertajuk “Cross-Border Urology: Transformative Innovation Meets Global Collaboration”. Diharapkan dengan kongres UAA ke-21 ini mampu mewujudkan tujuan utama UAA yaitu pengembangan bidang urologi di Asia, serta pengembangan pelayanan terhadap pasien penyakit ginjal khususnya di kawasan Asia.

Konferensi ini akan membahas banyak topik seperti Uro-Onkologi, Andrologi, Nefrologi Rekonstruktif, Endourologi, Neurologi, Nefrologi Anak, dan Ginekologi. Selain itu, perkembangan terkini teknologi bedah robotik dan presentasi langsung bedah telerobotik akan dilakukan di Denpasar dan salah satu spesialisasinya dengan kurang lebih 8.500 ahli di Beijing/Shenzhen. km

Prof. Dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., PhD, Wakil Menteri Kesehatan RI dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyakit ginjal saat ini menjadi tantangan bagi sektor kesehatan di Indonesia.

“Ambil contoh kasus hiperplasia prostat (BPH), jumlah peserta BPJS yang ditemukan di Pulau Jawa antara tahun 2016 hingga 2020 sebanyak 97.043 pasien, pada tahun yang sama, 56.671 pasien menjalani operasi, 49.428 pasien dirawat. lebih tinggi dibandingkan di luar Pulau Jawa.” Apalagi. Oleh karena itu, diperlukan adanya wadah untuk bertukar informasi mengenai perkembangan teknologi atau keberhasilan suatu peristiwa tertentu, salah satunya Kongres UAA 2024. Dilaksanakan pada bulan September ini,” ungkapnya.

Infeksi saluran kemih merupakan salah satu dari empat masalah utama pemerintah karena tingginya angka kesakitan dan kematian.

“Hal ini memerlukan layanan urologi yang lebih baik, sehingga pemerintah berupaya menerapkan program kesadaran urologi,” kata Profesor Dante.

Kementerian Kesehatan mendukung pelaksanaan UAA 2024 untuk mendorong pengembangan bedah telerobotik, sebuah teknologi modern yang sedang dikembangkan di Indonesia.

Presiden Asosiasi Urologi Asia (UAA) terpilih dan Presiden Panitia Lokal Prof. Dr. Ponko Provo, SpU (K), PhD, mengatakan inovasi bedah telerobotik yang dihadirkan di Indonesia tahun ini cukup menarik.

“Besar harapan kami untuk dapat melakukan operasi telerobotik secara mandiri di masa depan khususnya di Indonesia. Hal ini akan bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup pasien khususnya di Indonesia,” ujar Profesor Ponko.

Bedah telerobotik adalah salah satu kasus paling inovatif dalam penggunaan Internet 5G, yang memungkinkan ahli bedah menangani pasien dari jarak jauh dan waktu nyata, termasuk kasus ginjal. Perkembangan bedah telerobotik di Indonesia sedang menjalankan pilot project di tiga rumah sakit yang bekerja sama dengan Iran, yaitu RSUP Dr. Hasan Sadikin (Bandung), RSUP Dr. Surgito (Yokyakarta), dan RS Haji Adam Malik (Medan).

“Dalam aplikasi urologi, bedah robotik digunakan untuk melakukan operasi prostatektomi radikal untuk mengobati kanker prostat. Selain itu, bedah robotik dapat digunakan untuk nefrektomi radikal laparoskopi dengan menggunakan teknologi DaVinci System yang tersedia di Indonesia,” kata Prof.Dr.Sadir A Mokhtar, Kepala Urologi Indonesia, SpU (K), Ph.D memaparkan dosen dan dokter spesialis.

“Sekarang dengan menggunakan Edge Medical Robotic dan SHURUI Single-Port Endoscopic Surgery dari Tiongkok, Hinotori Surgical System dari Jepang atau sistem lain seperti Mandira, kami berharap dapat menerapkan bedah robotik di berbagai rumah sakit di India di masa depan,” ujarnya. dia melanjutkan.

Teknologi bedah robotik kini muncul dengan sebutan telerobotik yang artinya dapat dilakukan dari jarak jauh. Dokter berada jauh dari pasien dan robot merupakan perpanjangan tangan dokter.

Bedah telerobotik adalah prosedur yang rumit. Ada beberapa persyaratan penting mengenai perangkat keras, fungsionalitas, dan teknologi streaming/internet. Sistem ini mampu menerima dan mengubah data pembedahan secara real time, yang memungkinkan ahli bedah bekerja dari konsol jarak jauh dan melihat lokasi pembedahan dalam 3D di layar.

Menurut Prof. Jika teknologi ini segera diterapkan di Saidir, Indonesia, pasti akan membawa manfaat bagi pasien dan dokter.

“Dapat menjangkau beberapa daerah terpencil, dan dapat meningkatkan kualitas pelayanan rumah sakit, dapat menghilangkan perjalanan jarak jauh terutama bagi pasien yang belum keluar, penggunaan teknologi robotik untuk meningkatkan akurasi pembedahan dan mengurangi rasa sakit, dan hal ini juga dapat mengurangi penyebaran virus atau virus yang mungkin terjadi. jika pasien bepergian ke rumah sakit lain. “Selain itu, teknologi ini memungkinkan kolaborasi antar ahli bedah untuk meningkatkan hasil,” katanya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours