Indonesia Tegaskan Komitmen Akselerasi Pengembangan Panas Bumi di The 10th IIGCE 2024

Estimated read time 4 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Panas bumi mempunyai potensi besar sebagai sumber energi terbarukan yang dapat berperan penting dalam diversifikasi energi Indonesia. Untuk mempercepat perkembangan ini, diperlukan kerangka kebijakan yang mendukung integrasi kebijakan, peraturan dan inovasi sebagai pendorong utama, menurut Julfi Hadi, CEO Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API/INAGA).

“Inisiatif ini tidak hanya membutuhkan kerja sama antar pemangku kepentingan, tetapi juga langkah nyata untuk mendukung kebijakan, regulasi, dan insentif fiskal,” kata Julfi Hadi, Jumat (19/7/2024)

ENDC (ENDC) yang meningkat menjadi 31% berkat upaya nasional untuk meningkatkan kontribusi Indonesia terhadap sumber energi terbarukan, termasuk panas bumi, meningkat menjadi 41% dengan bantuan dukungan antar pemerintah, lanjut Julfi, merupakan tanda nyata dari komitmen pemerintah terhadap pengurangan energi. emisi karbon dan meningkatkan porsi energi terbarukan dalam bauran energi nasional.

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah strategis dalam menciptakan kerangka kebijakan yang mendukung pengembangan energi panas bumi. Beberapa kebijakan penting dalam konteks ini mencakup perubahan kebijakan tarif pertama: Kebijakan tarif yang sejalan dengan karakteristik panas bumi sangat penting untuk menarik investasi dan menjamin keberlanjutan proyek. Dua skema insentif. Skema insentif seperti keringanan pajak atau subsidi langsung bertujuan untuk mengurangi biaya investasi awal dan meningkatkan keekonomian proyek panas bumi.

Ketiga, menerapkan kebijakan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN): Dengan penerapan aturan TKDN, diharapkan industri panas bumi dapat mendukung percepatan pengembangan panas bumi yang selama ini banyak mendapat respon positif dari pendanaan internasional, tanpa merusak TKDN. mempengaruhi industri dalam negeri agar terus berkembang.

Keempat, mekanisme lelang Wilayah Kerja (WKP) atau Kawasan Pemanfaatan Sumber Daya Panas Bumi (WPSPE): Cara ini mempercepat proses pembangunan dengan memberikan kepastian hukum kepada investor, yang penting bagi industri untuk mencapai target ambisius bauran energi terbarukan.

Panas bumi berperan penting dalam mencapai tujuan Net Zero Emissions (NZE). Pengembangan dan pemanfaatan energi panas bumi tidak hanya berkontribusi terhadap pengurangan emisi gas rumah kaca, namun juga memperkuat ketahanan energi nasional.

Oleh karena itu, diperlukan strategi yang efektif dan implementasi yang tepat untuk mencapai tujuan NZE dengan memanfaatkan potensi panas bumi yang melimpah di Indonesia. Menciptakan ekosistem yang mendukung mendorong inovasi dan efisiensi dalam pengembangan energi panas bumi. Dukungan regulasi, insentif fiskal dan akses terhadap pendanaan akan memperkuat daya saing industri ini.

Julfi Hadi menekankan perlunya kolaborasi dan kerja sama untuk memperkuat industri panas bumi di Indonesia guna menyelaraskan kebijakan di atas. Kolaborasi antara pemerintah, industri, akademisi, dan masyarakat lokal sangat penting untuk mengatasi berbagai tantangan dan memaksimalkan potensi sumber daya panas bumi.

“Dengan banyaknya tantangan yang ada, Asosiasi Panas Bumi Indonesia (API) berperan dalam memajukan industri panas bumi secara keseluruhan, dengan tujuan untuk terus memberikan suara dan dorongan agar perkembangan panas bumi dan teknologi di Indonesia semakin cepat. Oleh karena itu, kami percaya bahwa kolaborasi diperlukan untuk mencapai perubahan ini. “Kolaborasi ini sangat berperan dalam percepatan pengembangan dan penerapan energi panas bumi yang akan menjadi satu-satunya sumber energi terbarukan untuk pembangkitan beban dasar dan membentuk Center of Excellence Panas Bumi di Indonesia,” kata Julfi Hadi.

Dengan kerangka kebijakan yang jelas dan mendukung serta komitmen yang kuat terhadap target energi terbarukan, Indonesia memasuki era pengembangan panas bumi yang menjanjikan. Partisipasi aktif dalam forum seperti Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition (IIGCE) ke-10 tahun 2024 juga menjadi langkah strategis dalam membangun jejaring, berbagi ilmu dan memperkuat kerja sama antar seluruh pemangku kepentingan di lapangan.

Selain itu, CEO IIGCE 10 2024 Boyke Bratakusuma mengatakan, “Konvensi ini merupakan platform penting untuk mendukung dan mempercepat pengembangan panas bumi di Indonesia. Dengan partisipasi para ahli, investor dan pemangku kepentingan dari berbagai sektor, kami berharap dapat menemukan penelitian yang inovatif. memecahkan masalah yang ada dan bekerja sama.

“Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting untuk mencapai tujuan ambisius ini. Melalui IIGCE 2024, kami berharap semakin banyak investor yang berminat berinvestasi di sektor panas bumi dan mendukung pengembangan teknologi lokal,” kata Boyke.

IIGCE merupakan wujud nyata komitmen Asosiasi Panas Bumi Indonesia yang menjadikan IIGCE sebagai wadah untuk mendukung pengembangan panas bumi di Indonesia yang bekerja sama dengan On Us Asia dan diharapkan bermanfaat, relevan dan inovatif bagi dunia pendidikan. tindakan yang lebih rinci.

Secara keseluruhan, integrasi antara kebijakan, regulasi, inovasi dan kolaborasi pemangku kepentingan akan sangat penting dalam mempercepat pengembangan panas bumi Indonesia menuju target ambisius bauran energi terbarukan. Terlepas dari semua keuntungan yang ada, tidak ada alasan untuk menunda pemanfaatan sumber daya panas bumi di Indonesia.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours