Indonesia terus mengkaji keikutsertaan di BRICS

Estimated read time 2 min read

Jakarta dlbrw.com – Direktur Departemen Kerja Sama ASEAN Kementerian Luar Negeri Sidharto R. Suryodipuro mengatakan Indonesia masih mempertimbangkan apakah akan bergabung atau tidak dalam kelompok negara-negara ekonomi berkembang BRICS.

Sidharto di Jakarta, Jumat mengatakan: “Indonesia sendiri masih mempertimbangkan keanggotaan BRICS. Jadi kalau dikatakan Indonesia menolak (bergabung) tidak benar, tapi Indonesia terus belajar”. Pertemuan Menteri Luar Negeri ASEAN (AMM) ke-57 di Jakarta, Jumat.

Saat ditanya jawaban mengenai dua anggota ASEAN, Thailand dan Malaysia, yang menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan BRICS, dia mengatakan hal itu adalah hal yang wajar.

Pria yang akrab disapa Artho ini menjelaskan, ASEAN merupakan institusi regional dan bukan organisasi supranasional (supranational body).

Oleh karena itu, negara-negara ASEAN tidak memiliki kebijakan luar negeri yang sama (common Foreign Policy) melainkan memiliki mekanisme regional untuk mengembangkan kerja sama berdasarkan kepentingan bersama.

Jadi, selama ini anggota ASEAN bebas mengembangkan kerja sama dengan pihak lain. Misalnya saja ketika pertama kali didirikan, ada satu atau lebih anggota ASEAN yang tergabung dalam sistem aliansi militer, ujarnya. kata Sidharto.

Lebih lanjut Sidharto menegaskan, bergabungnya anggota ASEAN dengan kelompok atau aliansi lain tidak akan mempengaruhi atau mengurangi sentralitas ASEAN.

Ruang geografis ASEAN tidak pernah dimonopoli oleh ASEAN sendiri, namun sejak awal selalu menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi banyak mekanisme operasi yang berbeda di Asia Tenggara,” ujarnya.

“Ini tidak terkait langsung dengan BRICS, tapi pendekatan dasarnya adalah kebijakan luar negeri masing-masing negara ASEAN akan bersifat otonom,” tambah Sidharto.

BRICS didirikan sebagai platform kerja sama negara-negara berkembang terbesar yang mempertemukan Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok pada tahun 2009. Afrika Selatan kemudian bergabung dengan kelompok tersebut pada tahun 2010.

Rusia memegang jabatan presiden bergilir di blok tersebut tahun ini, mulai tanggal 1 Januari.

BRICS telah memperluas keanggotaannya hingga mencakup Mesir, Ethiopia, Iran dan Uni Emirat Arab.

Sedangkan Arab Saudi belum resmi bergabung namun telah berpartisipasi dalam pertemuan BRICS.

Rusia mengatakan 24 negara sedang bersiap untuk bergabung dengan kelompok BRICS.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours