JAKARTA (ANTARA) – Rabu, Jakarta, menjelaskan alasan timnya gagal mencetak gol dari beberapa peluang emas pada babak pertama melawan tim Maladewa U-20 di Stadion Madia Gelora Bang Karno (GBK).
Pada laga kualifikasi pertama Grup F Piala Asia AFC U-20 2025 2025, Indonesia kesulitan menyamakan gol Mohamed Yameen ke gawang Maladewa di babak pertama, dengan Aditya Warman (empat gol) mencetak gol di babak kedua. 52′, Figo Dennis (54′), Tony Farmanshah (57′) dan Jens Raven (65′).
Menurut Indra, hal itu disebabkan permainan timnya yang selalu tertahan di sepertiga depan lapangan. Ia juga mengatakan bahwa pertahanan tim Maladewa terlalu dalam menjadi alasan lain mengapa anak-anaknya tidak bisa mencetak gol.
“Bukannya kami buruk di babak pertama, tapi di sepertiga lini tengah kami selalu tertahan oleh Maladewa yang bertahan sangat dalam,” kata Indira dalam jumpa pers pascalaga.
Jadi, di awal babak kedua, tiga pemain langsung dipanggil untuk mengubah formasi dari 3-4-3 menjadi 3-5-2. Indira adalah pemandu yang teredam. Arlianshah Abdul Manan dan Riski Afrisal melawan Mohammad Ragal; Ia digantikan oleh Meshal Hamzah dan Figo Dennis.
Tujuan dari memiliki tiga pemain adalah untuk menggerakkan bola dengan cepat untuk menciptakan lebih banyak peluang.
Di lini tengah, Figo bergabung dengan Aditya dan Toney, sementara penyerang Mohamed Ragul bergabung dengan Raven.
Strategi ini berhasil dengan mudah karena Garuda Muda mencetak 4 gol dalam 13 menit.
“Kami kehilangan pemain di lini tengah, dan di babak kedua kami bermain 3-5-2 dan pergerakan bola cepat dan kami punya banyak peluang untuk mencetak gol. Tapi staf pelatih mengatakan penyelesaian akhir kami tidak bagus.” lanjut Indira.
Di saat yang sama, Raven mengakui timnya kurang beruntung bisa mencetak gol di babak pertama.
Soal perubahan formasi dari 3-4-3 menjadi 3-5-2, ia mengaku timnya sangat bagus karena banyak ruang di lini tengah.
Choti Raven menyebut gol Aditya merupakan sebuah turnover yang menghancurkan pertahanan Maladewa.
Itu sebabnya kami mampu mendobrak pertahanan Maladewa dan kami akan bermain imbang 1-0, katanya satu sama lain. Mereka kebobolan banyak gol lainnya dan merasa bisa mencetak gol. 2-0, 3-0, kami menjadikannya 4-0,” pungkas striker berusia 18 tahun itu.
+ There are no comments
Add yours