Industri pacuan kuda di RI harus inovatif hadapi perkembangan global

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Kerjasama dan inovasi diperlukan untuk menarik minat generasi muda untuk ikut mengembangkan industri pacuan kuda Indonesia di kompetisi internasional yang kuat.

Indonesia menjadi salah satu dari 40 negara peserta Asian Racing Conference (ARC) ke-40 di Sapporo, Jepang yang digelar pada 27 Agustus-1 September 2024. Acara di Sapporo Convention Center ini dihadiri lebih dari 800 anggota. , menyoroti banyak perkembangan pesat dan tantangan industri pacuan kuda global.

Ketua Penasihat ARC ke-40 Indonesia, Aryo Djojohadikusumo, dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin, menjelaskan banyaknya tantangan yang dihadapi industri pacuan kuda di seluruh dunia, antara lain faktor terkait situasi perekonomian, meningkatnya persaingan dari ajang olahraga lain, dan perubahan iklim. perilaku konsumen.

Selain peluang di Indonesia, Ario juga menunjukkan energi yang besar setelah pembongkaran fasilitas pacuan kuda terkenal di Singapura, dalam kebutuhan lahan pemerintah untuk perumahan rakyat.

“Para pelaku industri pacuan kuda di Indonesia perlu bersinergi dan lebih kreatif menghadapi tantangan dan potensi pasar,” kata Ario.

Konferensi ARC 2024 akan membahas berbagai permasalahan di dunia digital. Dunia digital dikatakan mengubah cara penggemar terhubung dengan olahraga. Pemasaran digital memungkinkan adanya koneksi dua arah di mana penggemar merasa langsung dan dihargai.

Oleh karena itu, penting bagi para pelaku industri pacuan kuda untuk mampu menavigasi kolaborasi dan inovasi di era digitalisasi.

Ario juga menyampaikan bahwa acara ini sangat baik sebagai wadah bagi para pemangku kepentingan untuk bekerja sama demi kemajuan industri pacuan kuda di Asia, khususnya di India.

“Bagaimana ilmu pengetahuan, teknologi dan penelitian dapat meningkatkan kekuatan industri balap kuda, dan pada konferensi ini kita dapat berdiskusi dan berdiskusi bersama untuk mencari solusi dan inovasi guna menjawab tantangan industri pacuan kuda khususnya untuk penggunaan kecerdasan buatan”, katanya.

Selain itu, Ario juga menyampaikan bahwa industri pacuan kuda Indonesia perlu bersinergi dan berinovasi menghadapi perkembangan industri di kancah internasional.

Dalam acara tersebut juga dilakukan studi banding di tempat-tempat seperti Shadai Stallion Station dan Northern Farm, pusat penangkaran kuda balap di Jepang.

Sekadar referensi, Jepang terkenal dengan industri peternakan kuda pacuan kelas dunia. Salah satu produk perusahaannya adalah kuda bernama Equinox yang mendapat predikat Kuda Pacu terbaik menurut Longines pada tahun 2023.

Sementara itu, Ario juga berbicara langsung dengan Ketua Asian Racing Federation (ARF) Winfried Engelbrecht-Bresges mengenai industri pacuan kuda di Indonesia yang telah berubah dan berkembang pesat.

Selain itu: Tanda-tanda perkembangan tersebut antara lain dengan diadakannya dua pacuan kuda tahun ini di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang diselenggarakan oleh Sarga.

Hal ini semakin kuat karena penduduk Indonesia saat ini didominasi oleh generasi muda. Sensus Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2020 mencatat jumlah Generasi Z (lahir 1997-2012) di Indonesia mencapai 74,93 juta orang atau 27,94 persen dari jumlah penduduk.

Saat ini, generasi milenial (lahir antara 1981-1996) berjumlah 69,38 juta orang atau 25,87 persen dari total populasi. Saat itu, Generasi X (1965-1980) tercatat berjumlah 58,65 juta jiwa atau setara dengan 21,88 persen jumlah penduduk.

Sementara itu, Winfried Engelbrecht-Bresges juga menilai perkembangan pacuan kuda di Indonesia. Menurutnya, demografi penonton kuda di Asia sebagian besar (sekitar 43 persen) berusia di atas 55 tahun, sebuah tantangan yang dibahas pada pertemuan ARC.

Ia juga mengungkapkan pentingnya partisipasi penggemar dan ingin generasi muda menikmati pacuan kuda sejak usia muda, dengan harapan dapat mengembangkan minat terhadap olahraga tersebut.

Asosiasi ARC memiliki sejarah panjang dalam perkembangan industri pacuan kuda internasional. Pertemuan yang pertama kali diadakan di Tokyo, Jepang sejak tahun 1960 ini merupakan salah satu event internasional terpenting dalam kalender ARF yang saat ini beranggotakan 28 tim pacuan kuda.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours