Inggris Setujui Lebih dari 100 Lisensi Ekspor Senjata ke Israel sejak Perang Gaza

Estimated read time 2 min read

Inggris telah mengeluarkan lebih dari 100 izin untuk mengekspor senjata ke Israel antara bulan Oktober dan Mei, menurut data pemerintah.

Dari 108 izin tersebut, 37 di antaranya diklasifikasikan sebagai militer dan 63 di antaranya diklasifikasikan sebagai non-militer, yang dapat mencakup peralatan komunikasi untuk digunakan oleh Pasukan Pertahanan Israel.

Secara total, saat ini terdapat 345 izin penjualan senjata ke Israel, termasuk yang dikeluarkan sebelum 7 Oktober.

Departemen Perdagangan merilis angka tersebut pada 11 Juni 2024, sebagai tanggapan atas apa yang digambarkannya sebagai “keadaan khusus dan pentingnya parlemen serta kepentingan publik.”

Tidak ada izin yang dicabut sejak Israel memulai kampanye pemboman brutal di Jalur Gaza. Para ahli mengatakan jumlah tersebut tidak memiliki izin dan 185 permohonan sedang dipertimbangkan.

Emily Apple, koordinator media Kampanye Perdagangan Senjata (CAAT), mengkritik angka tersebut karena tidak mengungkapkan harga atau rincian senjata yang dipasok, namun hanya jumlah lisensi yang dikeluarkan.

“Rilis data ini harus mencerminkan kepentingan politik dan publik dalam penjualan senjata ke Israel,” kata Apple dalam sebuah pernyataan.

“Jika kita memiliki pemerintahan baru, penting bagi mereka untuk tidak hanya memberikan sanksi terhadap senjata tetapi juga mengatasi kurangnya transparansi dalam sistem perizinan ekspor kita,” tambahnya.

Dalam tiga keputusan terpisah yang dibuat pada bulan Desember, April dan Mei, menteri tersebut menolak seruan penghentian ekspor senjata ke Israel. Mereka memastikan keputusan tersebut sejalan atau sesuai dengan pedoman hukum.

Organisasi internasional dan kelompok kampanye Inggris telah menekankan bahwa penggunaan peralatan militer Israel di Gaza, yang telah menyebabkan kematian puluhan ribu warga Palestina, merupakan pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan internasional.

Hal ini merupakan pertimbangan penting dalam kriteria hukum Inggris untuk memutuskan apakah akan menangguhkan izin ekspor senjata.

Senjata-senjata ini juga diklaim telah membantu Israel memblokir akses terhadap bantuan kemanusiaan dengan menciptakan “kelaparan buatan manusia” di Jalur Gaza.

Lisensi ekspor senjata yang disetujui Inggris ke Israel bernilai 42,42 juta pada tahun 2022. Angka-angka untuk keseluruhan tahun 2023 diperkirakan akan dipublikasikan pada akhir pekan ini.

Pemerintah Inggris telah menjual senjata dan peralatan militer senilai lebih dari ៧ 570 juta ($719 juta) ke Israel sejak tahun 2008.

Ekspor militer ke Israel, yang mencakup komponen bahan peledak, senapan serbu, dan pesawat militer, menyumbang sekitar 0,4% dari total penjualan pertahanan Inggris pada tahun 2022.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours