Ini Alasan Honda Kapok Jualan Motor Hybrid di Indonesia

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – PT Astra Honda Motor menjadi salah satu produsen yang fokus pada kendaraan listrik dengan menawarkan beragam lini tenaga.

Beberapa tahun lalu, PT Astra Honda Motor (AHM) meluncurkan model PCX Hybrid. Sayangnya, sepeda motor tersebut kurang laku di pasaran.

Maklum, desain Honda PCX Hybrid sama dengan model reguler. Namun, harganya sedikit lebih tinggi karena teknologi terkini.

Namun karena minimnya peminat, AHM memutuskan untuk menghentikan produksi dan penjualan PCX Hybrid di Indonesia. Sejauh ini Honda belum merilis model sepeda motor hybrid di jajarannya.

Vice President PT AHM Thomas Wijaya mengungkapkan alasan dilakukannya euthanasia terhadap PCX Hybrid karena pihaknya memerlukan pengembangan lebih lanjut. Menurutnya, Honda siap merambah bidang tersebut jika sudah ditemukan teknologi yang tepat dan pasar mulai berkembang.

“Dulu kita punya PCX Hybrid, tapi ternyata fungsi dan kebutuhannya masih perlu dikembangkan lebih lanjut,” kata Thomas saat ditemui di Sikarang, Jawa Barat, Senin (3 Maret 2024).

Diketahui, Yamaha menjual dua sepeda motor berteknologi hybrid di Indonesia, yakni Fazzio dan Grand Filano.

Keduanya dilengkapi fungsi Smart Motor Generator (SMG) dimana motor penggerak akan bekerja selama tiga detik untuk memutar roda belakang guna menghemat bahan bakar.

Sementara itu, PCX Hybrid menghadirkan kemampuan manajemen daya yang komprehensif untuk baterai lithium-ion. Oleh karena itu, cara kerjanya hampir sama dengan mobil hybrid, sehingga sangat mahal untuk dijual.

Oleh karena itu, Thomas mengatakan sepeda motor hybrid perlu dikembangkan lebih lanjut agar bisa diterima pasar Indonesia. Oleh karena itu, Honda belum memproduksi sepeda motor hybrid untuk konsumen Indonesia.

“Sepeda motor hybrid fungsinya tidak sama dengan quad bike karena keterbatasan ruang, dan yang pasti teknologi hybridnya berbeda. Intinya sepeda motor hybrid perlu pengembangan lebih lanjut,” ujarnya.

Thomas mengatakan, pihaknya saat ini meyakini tren pasar utama masih mobil tradisional, disusul sepeda motor baterai-listrik. Ini merupakan isu penting bagi AHM dan mendorong kebijakan pemerintah.

“(Produk baru nanti listrik) semua tergantung permintaan masyarakat, apa yang diinginkan pelanggan. Saat ini pilihan sepeda motor hanya ada dua, pembakaran dalam atau listrik,” ujarnya.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours