Ini Alasan Israel Bunuh Hassan Nasrallah Pakai Jet Tempur F-15i dan Bom BLU-109

Estimated read time 2 min read

BEIRUT – Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrullah tewas dalam serangan udara Israel di pinggiran Beirut, ibu kota Lebanon. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh tentara Zionis dengan melibatkan jet tempur F-15i dan bom penghancur bunker BLU-109.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) baru-baru ini merilis foto jet tempur F-15i. Jet tempur tersebut sebelumnya telah dipersiapkan untuk menjalankan misi membunuh Hassan Nasrullah pada Jumat 27 September 2024 di Beirut dari pangkalan udara Hatzerim.

Tentara Zionis juga diketahui membawa puluhan bom bunker buatan AS. Bom itu dijatuhkan oleh jet tempur F-15i di kompleks Hizbullah di Dahiya, pinggiran Beirut.

Lalu apa alasan Israel menggunakan jet tempur F-15i dan bom BLU-109 untuk membunuh Hassan Nasrullah? Berikut ulasannya.

Alasan Israel membunuh Hassan Nasrullah dengan jet F-15i dan bom BLU-109. Israel biasanya menggunakan taktik serangan udara. Strategi ini beberapa kali terbukti berhasil sesuai rencana, termasuk membunuh anggota kunci kelompok musuh.

Hal ini juga berlaku pada misi membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrullah. Mengingat statusnya sebagai orang nomor satu di kelompok tersebut, Israel yakin akan sulit bagi pasukannya untuk membunuhnya secara langsung.

Oleh karena itu, mereka merencanakan misi membunuh Nasrullah melalui rencana serupa. Dalam operasi ini, Israel membawa serta jet tempur F-15i, salah satu pesawat tempur terbaik di kelasnya.

Oleh karena itu, Israel menggunakan amunisi BLU-109 buatan AS sebagai pasokan ulang. Menurut WashingtonPost, gambar yang sebelumnya dirilis oleh IDF menunjukkan bahwa setiap F-15i dilengkapi dengan setidaknya tiga hingga enam BLU-109.

Bukan suatu kebetulan jika penggunaan BLU-109 didasari oleh kemampuannya menembus beton bertulang pada jarak hingga enam meter. Hal ini membuat bom ini ideal untuk menghancurkan bunker militer dengan ketebalan di atas rata-rata.

Seorang pejabat Departemen Pertahanan AS, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan serangkaian pemboman adalah taktik umum dalam operasi pembunuhan tingkat khusus.

Skemanya sederhana: bangunan atau rintangan dihancurkan dengan bom penghancur bunker. Serangan dengan ledakan tinggi kemudian dilancarkan untuk memastikan target terbunuh.

Cara ini konon pernah digunakan tentara AS dan NATO dalam serangan gagal terhadap Saddam Hussein dan Muammar Gaddafi pada awal tahun 2000-an. Bedanya kali ini Israel menanam lebih banyak bom di setiap serangan, sehingga membunuh sasarannya (Nasrullah).

Dalam video yang diambil sesaat setelah kejadian, setidaknya terlihat dua kawah berisi puing-puing dalam jumlah besar di sekitar ledakan. Kobaran api masih terlihat ketika tim penyelamat dengan rompi kuning melintasi pedesaan untuk mencari korban selamat.

Demikian gambaran alasan Israel menggunakan jet tempur F-15i dan bom BLU-109 untuk membunuh Hassan Nasrallah.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours