Ini Alasan Muhammadiyah Akhirnya Terima Jatah Izin Tambang dari Jokowi

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Pengurus Pusat Muhammadiyah (PP) memutuskan untuk mendapatkan izin usaha pertambangan atau IUP. Diberitakan sebelumnya, pemerintah memperkenalkan izin pengelolaan pertambangan bagi organisasi masyarakat keagamaan melalui Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2024.

Ketua Dewan Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah M Azrul Tanjung mengungkapkan alasan pihaknya akhirnya menerima tawaran tersebut, salah satunya karena beberapa pertimbangan.

Ia menjelaskan saat dihubungi, Kamis (24/7/2024), “Iya kenapa tidak dilakukan atau langsung diterima atau ditolak oleh pihak Muhammadiyah, karena banyak pertimbangannya.”

Baca juga: Muhammadiyah Sebut Tak Ada Kadernya yang Kunjungi Israel

Azrul menjelaskan, untuk memutuskan hal tersebut, Muhammadiyah juga beberapa kali melakukan kajian mendalam.

“Tidak hanya sekali atau dua kali, tapi berkali-kali dan tidak hanya di lingkungan Mohammedia, tapi juga dengan partisipasi pihak eksternal, misalnya pakar hukum dari berbagai universitas, pakar pertambangan dari berbagai universitas, pakar lingkungan hidup, termasuk para profesional yang kami undang,” ujarnya. dikatakan.

Azrul mengatakan, berdasarkan kajian tersebut, akhirnya Muhammadiyah memberikan lampu hijau terhadap tawaran tersebut. Namun, dia mengatakan, pihaknya akan meninjau terlebih dahulu lahan yang akan diserahkan pemerintah

“Nah, dari kajian-kajian itu ya, dari berbagai aspek manfaat dan kerugiannya, memang sudah diberikan lampu hijau kepada Muhammadiyah untuk menerima hal seperti itu moderasi atau begitulah akan kita kaji ulang,” ujarnya.

Azrul menambahkan, sebagaimana disampaikan Sekjen PP Muhammadiyah, pembahasan ini akan dilakukan dalam forum yang lebih luas.

“Iya, paling tidak sampai warga Muhammadiyah pada khususnya paham mengapa Muhammadiyah menerimanya, dan agar mereka tidak menerimanya,” jelasnya.

Untuk itu, Azrul mengatakan nantinya akan ada kajian lebih lanjut di berbagai aspek. Salah satunya yang tak kalah penting adalah aspek lingkungan hidup.

“Bukan hanya karena ada tambang, masyarakat hanya mendapat hal-hal negatif. Apalagi masyarakat dipinggirkan. Biasanya di lahan itu juga ada masyarakat yang punya ladang, mungkin mereka yang bekerja di kebun pelajari aspek-aspek ini dengan cermat.” Dia membenarkan

“Ya intinya kalau ini memberikan manfaat, kita lanjutkan. Kalau hanya merugikan tentu saja tidak ,” tegas Azrul. Itu dan lihat bagaimana mereka mengembangkannya.

“Nah, kami Dewan Lingkungan Hidup sebagai satuan komando pusat Mohammedia, tentunya akan menerima apapun keputusan yang diambil Mohammedia. Nah, yang kita tahu, pimpinan pusat Mohammedia memutuskan secara kolektif dan kolektif,” pungkas Azrul. .

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours