Ini Fitur Taksi Terbang Hyundai yang Berhasil Diuji Terbang di Samarinda

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Hyundai Motor Group mengambil langkah awal dalam mengembangkan Advanced Air Mobility (AAM) di Indonesia. Ini adalah taksi udara yang digunakan untuk mobilitas di ibu kota negara Indonesia (IKN).

Sebelum penggelaran, Hyundai Motor Group melakukan Proof of Concept (PoC) di Bandara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto Samarinda, Kalimantan Timur.

Kegiatan ini menunjukkan solusi mobilitas komprehensif yang menggabungkan platform Mobility-as-a-Service (MaaS) yang dirancang khusus untuk pasar Indonesia.

Hyundai Motor Group juga berhasil menyelesaikan penerbangan luar negeri pertama dari Optional Pilot Aerial Vehicle (OPPAV), mendemonstrasikan teknologi AAM yang dikembangkan bersama dengan Korea Aerospace Research Institute.

Grup ini memimpin pengembangan sistem propulsi listrik pesawat, memanfaatkan keahlian yang telah terbukti di bidang kelistrikan di bidang otomotif.

Dalam pengujiannya, OPPAV terbang dengan kecepatan 50 kilometer per jam pada ketinggian 50 meter selama 10 menit, melakukan manuver angka delapan dan dikendalikan dari stasiun kendali darat di darat.

Produksi massal pada tahun 2028

Cheolong Kim, Business Development Officer AAM di divisi AAM Hyundai Motor Group, mengatakan pihaknya akan terus mengembangkan AAM hingga dijadwalkan produksi massal pada 2028.

Upaya ini memerlukan kerja sama seluruh industri penerbangan. Hyundai Motor Group dan Supernal akan terus melakukan penelitian dan pengembangan untuk mengkomersialkan AAM pada tahun 2028,” kata Kim dalam keterangan resmi.

Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otoritas IKN, Prof Muhammad Ali Barawi mengatakan, kerja sama ini merupakan bagian dari peran Nocentra sebagai laboratorium hidup inovasi teknologi.

“Keberhasilan uji coba ini menjadi bukti minat dan keseriusan perusahaan global untuk ikut serta dalam pembangunan nusantara,” ujarnya, dikutip dari situs IKN.

Pameran Pesawat S-A2 Hyundai Motor juga menampilkan versi miniatur S-A2, pesawat yang pertama kali diluncurkan pada CES 2024 di Las Vegas pada Januari lalu.

S-A2 dikembangkan oleh Supernal, sebuah perusahaan Hyundai Motor yang berbasis di AS yang berspesialisasi dalam mobilitas udara tingkat lanjut, dengan tujuan mengkomersialkan layanan taksi udara pada tahun 2028.

“Agar mobilitas udara masa depan dapat berakar, tidak hanya diperlukan pengembangan pesawat terbang, namun juga kerja sama seluruh industri penerbangan,” kata Kim.

“Supernal, Hyundai Motor dan Kia akan melanjutkan penelitian dan pengembangan mereka dengan tujuan mengkomersialkan AAM pada tahun 2028, sambil melanjutkan aliansi strategis dengan pemerintah dan institusi Indonesia untuk memimpin ekosistem AAM di masa depan.”

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours