Ini gejala seseorang terkena kurap menurut dokter kulit RSCM

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Dokter spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo menjelaskan beberapa gejala yang mungkin dialami orang jika terkena infeksi jamur penyebab ketombe yang disebut dermatofita.

“Jadi kurap adalah penyakit yang disebabkan oleh jamur pada kulit, kuku atau kulit kepala yang disebabkan oleh jamur dermatofita. Nantinya bisa muncul pada wol atau wol juga,” kata Dr.Dr. Eliza Miranda, SpDVE, Subsp.D.T dalam sebuah wawancara. diskusi online di Jakarta, Rabu.

Eliza mengatakan, pya bisa menyerang kulit jika seseorang tidak menjaga kebersihan diri saat beraktivitas seperti sering berganti pakaian dengan orang lain, beraktivitas tanpa sarung tangan, atau berjalan tanpa alas kaki.

Kondisi imunitas tubuh yang rendah seperti pada pasien HIV/AIDS, pasien lupus, dan pasien terapi kanker juga membuat tubuh lebih mudah terkena infeksi.

Secara umum gejala yang muncul ketika seseorang terinfeksi kudis adalah munculnya bintik-bintik merah yang lama kelamaan menyebar di berbagai bagian kulit. Warna merah biasanya lebih lemah di bagian tengah dan lebih cerah di bagian tepinya.

Kemudian bintik merah tersebut akan terasa gatal dan jika dibiarkan semakin lama akan menjadi bersisik, dan polanya akan berubah menjadi seperti awan akibat gabungan dari beberapa lesi kulit.

“Jadi kalau ada bintik merah dan gatal pasti jadi tanda tanya. “Bisa jadi infeksi jamur pada kulit, meski bercak merah dan gatal bisa terlihat pada penyakit lain seperti eksim, tapi bisa juga pada kulit,” ujarnya.

Lalu pada kuku, gejala yang dialami oleh penderita kuku adalah kuku akan patah. Warnanya tidak lagi putih atau bening, melainkan keruh, kuning, hijau atau hitam, rapuh dan mudah rusak.

Menurut Eliza, permukaan lempeng kuku juga menjadi lebih tebal dan kasar.

Sedangkan jika menyisir mengenai kulit kepala, gejala yang muncul adalah kebotakan pada salah satu area kepala.

Rambut akan rontok dari bagian tengah atau bawah garis rambut dan menimbulkan jerawat jika terjadi peradangan pada area yang botak. Selain jerawat, terkadang juga terlihat ruam merah di area ini.

Eliza mengingatkan, jika gejala tersebut mulai dirasakan, ada baiknya masyarakat segera berkonsultasi ke dokter agar diberikan obat sesuai diagnosisnya.

Di sisi lain, masyarakat juga diminta segera mencari sumber penularan seperti kebiasaan sehari-hari, penularan dari hewan peliharaan seperti anjing atau kucing, hingga mencegah penularan ke orang lain.

“Misalnya kalau bulu kucing atau anjing kita rontok, maka piring-piring itu tandanya ada penyakit jamur. Nanti harus kita obati, kalau tidak maka akan menular ke anggota lain, termasuk kebiasaan ganti baju dan handuk. ini harus dipikirkan dan dikomunikasikan ke dokter,” kata Eliza.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours