Ini kata Pemprov DKI terkait program penanggulangan kemiskinan

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan program pengentasan kemiskinan yang dilakukan pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat harus mengacu pada data yang terintegrasi dan akurat serta didasarkan pada nama, alamat, dan nomor induk diri (NIK). . )

“Data itu penting. Jangan biarkan data menjadi bias. Jangan sampai datanya membingungkan karena program tanpa data yang ‘jelas’ tidak akan ada gunanya,” kata Wakil Direktur Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tri. Indrawan memperkenalkan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta sebagai Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) DKI Jakarta pada rapat daring Tim Koordinasi TKPK DKI Jakarta di Jakarta, Selasa.

Program pengentasan kemiskinan bertujuan untuk mengurangi beban belanja publik, meningkatkan pendapatan penduduk dan mengurangi jumlah dana kemiskinan.

Ia kemudian mengatakan bahwa perlu ada kerja sama yang erat dengan otoritas TKPK perkotaan/perdesaan untuk memastikan bahwa seluruh penduduk daerah berpenghasilan rendah menerima intervensi yang memadai untuk mengentaskan kemiskinan sesegera mungkin.

Tiga kemudian mengatakan, Pemprov DKI saat ini mementingkan bantuan kepada masyarakat miskin atau kelompok miskin yang sulit keluar dari kemiskinan.

“Yang terpenting bagi Pemprov DKI Jakarta saat ini adalah masyarakat miskin pada desil pertama atau ‘miskin kronis’. Penting bagi kita untuk mempertimbangkan apa yang disebut “kemiskinan kronis” (“kemiskinan”), yaitu masyarakat miskin. Mereka berada dalam kemiskinan, dan “sulit untuk keluar dari kemiskinan,” katanya.

Tri kemudian meminta peneliti mengkaji program pengentasan kemiskinan di Pemprov DKI Jakarta agar bisa berjalan lancar.

Kemudian, lanjutnya, pihak biro diminta menata secara matang.

Selain itu, Bappeda dan Badan Pengelola Keuangan Provinsi (BPKD) Provinsi DKI Jakarta diharapkan fokus dalam melaksanakan pemantauan dalam penyusunan dokumen perencanaan dan anggaran tahun 2025.

“Tahun ini, target kami adalah mencapai tingkat kemiskinan sebesar 3,79 persen dan tingkat kemiskinan ekstrim sebesar 0 persen,” kata Tree.

Sedangkan data tahun 2023 menunjukkan angka kemiskinan di DKI Jakarta sebesar 4,44 persen atau menurun dibandingkan tahun lalu sebesar 4,69 persen.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours