Ini kiat bagi orang tua untuk menghadapi anak dengan “picky eater”

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Ahli gizi anak RGUPN Dr. Sipto Mangunkusumo (RSCM) Kiara Jakarta Ariek Ratnawati, S.Gz mengatakan, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan orang tua untuk mengatasi anak picky eater.

“Bisa dibilang picky eater wajar kalau anak bisa makan lebih dari lima belas jenis makanan dan tetap bisa makan bersama keluarga, sehingga makanan baru bisa dikenalkan secara bertahap,” kata Ariek Ratnavati. , S.Gz saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Rabu.

Ariek mengatakan, langkah awal yang bisa dilakukan adalah mencari tahu penyebab anak pilih-pilih makanan.

“Cari tahu dulu penyebabnya dengan berkonsultasi dengan dokter anak jika berkaitan dengan suatu kondisi medis, atau ke ahli gizi anak atau ahli gizi jika ada gangguan makan atau olah raga,” ujarnya.

Setelah Anda mengetahui alasannya, pastikan Anda mengajari anak Anda untuk mengembangkan keterampilan sensorik jika ia memiliki masalah sensorik. Misalnya belajar memegang makanan, baik itu sayur atau buah, rumput, bunga, air atau agar-agar dan agar-agar.

Jadikan juga suasana saat makan menyenangkan dengan bernyanyi, ngobrol atau menggunakan kata-kata positif yang mudah dipahami anak. Orang tua diharapkan tidak memaksakan kehendaknya saat memperkenalkan makanan baru.

“Dibutuhkan aturan pola makan yang konsisten dan kerja sama dengan orang-orang di rumah, baik itu pasangan atau kakek-nenek,” kata Ariek.

Tips selanjutnya adalah membuat rantai makanan secara bertahap, seperti mengubah ciri-ciri makanan baik dari rasa, warna, bau atau tekstur. Misalnya saja mengganti penambahan nasi dengan kentang yang dibentuk bulat-bulat atau diolah menjadi perkedel kentang.

Ariek yakin dengan meriset produk yang cocok, orang tua bisa langsung menghubungi anaknya untuk meminta bantuan jika ia pandai berkomunikasi. Tujuannya adalah menentukan pilihan makanan yang sesuai dengan selera dan porsi harian.

“Belajar tentang makanan dan membangun kerjasama dan komunikasi, berinteraksi dengan orang tua dapat membantu menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan menjadi solusi dalam mengatasi atau mencegah masalah makan pada anak,” kata Ariek.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours