Ini Pandangan Kamala Harris soal Konflik Israel-Palestina, Ambigu dan Sulit Dimengerti

Estimated read time 2 min read

Jakarta – Kamala Harris menjadi calon presiden (calon) pengganti Joe Biden pada pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) 2024.

Usai menggantikan Biden, sosok wakil presiden Amerika Serikat (Wapress) menarik perhatian publik Amerika.

Visi dan misinya mulai dipertanyakan sejumlah pihak, termasuk kebijakan luar negerinya jika terpilih menjadi presiden Amerika Serikat. Salah satu isu yang paling mendesak adalah konflik Israel-Palestina.

Pandangan Kamala Harris tentang konflik Israel-Palestina

Dalam pernyataan terbarunya, Kamala Harris mengatakan dia tidak akan tinggal diam menghadapi penderitaan Palestina. Namun di sisi lain, perempuan keturunan Indo-Jamaika tetap menjanjikan dukungannya terhadap Israel.

Menurut Al Jazeera, Kamala mengadakan pembicaraan dengan Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu keesokan harinya. Dalam pidatonya di televisi mengenai konflik Israel-Palestina, ia menegaskan kembali komitmennya terhadap Tel Aviv dan berjanji untuk selalu menjamin pertahanan negara Yahudi.

Kamala kemudian menggambarkan situasi mengerikan di Gaza tanpa menyebut Israel sebagai pihak yang bersalah dalam krisis kemanusiaan tersebut. Dia menyebut perang di Gaza sebagai sebuah “bencana.”

Kamala secara konsisten mengadvokasi hak-hak Israel. Menurutnya, Tel Aviv berhak mempertahankan diri dari serangan Hamas.

Namun nada bicara Kamala terkesan lebih lembut dibandingkan Biden yang dikenal sangat pro-Israel. Hal ini bisa jadi bagian dari upayanya menjembatani keretakan di Partai Demokrat.

Apalagi, sulit memahami sudut pandang Kamala sebagai mantan senator. Di satu sisi, ia punya rekam jejak panjang dalam mendukung Israel.

Misalnya, pada tahun 2017, ia ikut mengorganisir sebuah acara untuk mengecam resolusi Dewan Keamanan PBB yang mengecam pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat. Namun di sisi lain, Kamala merupakan salah satu pejabat AS pertama yang menggunakan kata “gencatan senjata” dalam upaya penanganan konflik Gaza.

Oleh karena itu, para aktivis menuding Kamala sebagai orang yang tidak memiliki pendirian yang jelas. Pembicaraannya tentang Gaza penuh kebohongan dan hanya menguntungkan kepentingannya sendiri.

Demikian rangkuman pandangan Kamala Harris mengenai konflik Israel-Palestina.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours