Ini Penyebab Pemerintah Baru Rilis Layanan Utama INA Digital Secara Terbatas

Estimated read time 3 min read

dlbrw.com, JAKARTA – Pemerintah meluncurkan tiga portal layanan digital terintegrasi yaitu INapas, INaku dan INAgov di Peruri, Jakarta pada Senin (30 September 2024). Pelepasan tahap pertama ini masih terbatas dan mencakup 40 ribu peserta. 

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Abdullah Azwar Anas menjelaskan alasan edisi terbatas ini. “Kami ingin memahami bagaimana industri digital membebaskan hingga 40 ribu pengguna, kemudian masukan tersebut akan segera kami evaluasi dan segera diperbaiki,” kata MenPAN-RB.

Dia menegaskan, semua langkah tersebut melibatkan standar operasional prosedur (SOP). Kemudian soal keamanan dengan Badan Nasional Keamanan Siber dan Kriptografi (BSSN). Juga dengan tim GovTech yang ada.

“Kemudian selanjutnya dari sisi portal nasional ini Cominfo akan menyiapkan infrastruktur yang berbeda untuk itu. Ini cerita baru bagi Indonesia,” kata Azwar Anas.

Kembali pada keputusan peluncuran edisi terbatas ini, yang merupakan wujud komitmen pemerintah dalam menghadirkan layanan digital yang andal, berkualitas, dan berpusat pada pengguna. Edisi terbatas tahap pertama ini mencakup orang dalam. Lalu, pada tahap kedua, juga ke luar negeri.

Kedua langkah ini dilakukan untuk memperoleh informasi guna meningkatkan fitur pengalaman pengguna dan sistem pada ketiga produk tersebut. Versi open source atau lengkap akan tersedia untuk seluruh komunitas pengguna setelah berbagai perbaikan dan pengembangan tambahan selesai.  Pada dasarnya, metode pelepasan ini dilakukan secara bertahap untuk memastikan bahwa keandalan ketiga produk yang dirilis dapat diverifikasi berdasarkan masukan dari peserta.

INA Digital merupakan kerjasama antar Kementerian/Lembaga (K/L) yang berbeda. Ada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Cominfo) dan lain-lain.

“Dengan versi ini birokrasi kita akan mengalami lompatan dalam pelayanan pemerintahan yaitu kita akan mulai menggunakan platform digital, makanya kita sudah jelaskan ke INAgov, INaku, INapas dan kita berharap transformasi digital ini lebih cepat lagi dan akan kita evaluasi. . berkala,” kata Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria.

Sesuai dengan Keputusan Presiden (Perpres) Nomor 82 Tahun 2023 untuk mempercepat transformasi digital dan integrasi layanan digital nasional, INA Digital bertugas melakukan pengembangan, integrasi, pemeliharaan, dan penerapan Sistem Pemerintahan Elektronik (SPBE). ) dan integrasinya. Hal ini dicapai melalui pengembangan tiga portal dan aplikasi terkait. Tujuannya adalah menjadikan administrasi publik dan pelayanan publik lebih baik, lebih andal, dan efisien.

Dengan mempertimbangkan praktik terbaik dalam pengembangan produk digital GovTech di negara lain, pemerintah mulai mengintegrasikan layanan digital dengan rilis bertahap ini. Rilis terbatas pertama pada tanggal 30 September 2024 akan mencakup peserta internal dan akan dilanjutkan dengan rilis terbatas kedua untuk peserta eksternal.

Disebutkan MenPAN-RB, cara pelepasan dilakukan secara bertahap untuk memastikan ketiga produk yang dirilis sudah terverifikasi keandalannya. Umpan balik dari peserta sangatlah penting.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours