Ini risiko kehamilan bayi kembar yang perlu diwaspadai

Estimated read time 3 min read

Jakarta (ANTARA) – Dokter KSM Obstetri dan Ginekologi RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Dr. medis. Damar Prasmusinto, SpOG, Subsp.K.Fm mengatakan banyak risiko yang perlu diketahui saat seorang ibu mulai mengandung anak kembar.

Damar Prasmusinto mengatakan dalam wawancara online di Jakarta, Senin, “Banyak akibat dan risiko yang bisa menimpa ibu dan anaknya yang mengandung anak kembar.”

Damar mengatakan, memiliki anak kembar dapat memicu kondisi kesehatan ibu, terutama mereka yang sedang hamil dalam masa prima yang banyak memiliki kondisi tidak sehat. Misalnya saja rasa mual yang ekstrim, lemas, lelah dan tidak mampu bekerja.

Masalah kesehatan ini biasanya terjadi saat ibu memasuki bulan pertama kehamilan.

Risiko selanjutnya adalah ibu bisa mengalami preeklamsia, yaitu kondisi dimana tekanan darah ibu meningkat secara signifikan dan dapat menyebabkan kejang bahkan kematian.

Makanya, biasanya begitu ibu diketahui hamil anak kembar, dokter langsung membuat rencana seberapa sering ia perlu memeriksakan diri. Kalau bulan depan hamil satu kali, baru kena. terkendali, mungkin minggu depan bisa terkendali,” kata Damar.

Sementara itu, risiko yang dapat menimpa bayi kembar dalam kandungan adalah organ tubuh mereka akan mudah patah karena kandungan akan membawa beban lebih dari satu kali kehamilan.

Misalnya anak berumur delapan bulan, berat badan anak yang satu adalah dua kilogram, artinya jika anak ada dua, berat perut ibunya harus empat kilogram. “Untuk ukuran empat kilogram dan satu anak, itu total waktu dia cukup mengenal kata-kata dan pekerjaan yang bisa dilakukan,” kata alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Ketuban pecah dini juga meningkatkan kemungkinan melahirkan bayi kembar prematur. Hal ini sangat serius mengingat dampak negatifnya bagi kehidupan anak, seperti gangguan pernafasan karena paru-parunya masih berkembang dan gangguan perkembangan lainnya.

Damar melanjutkan, risiko lain yang mungkin terjadi adalah anak akan menderita Cerebral Palsy yang akan mengganggu kemampuan motoriknya.

Ia juga khawatir kedua bayi tersebut akan berebut makanan di dalam kandungan, sehingga salah satunya mengalami kekurangan gizi dan terhambat pertumbuhannya.

“Ini menyulitkan kita, pertama kalau anak yang lain besar (tanpa makanan) jadi kecil bisa meninggal, tapi sebaliknya kalau makanannya terlalu banyak, itu berbahaya,” kata.

Oleh karena itu, untuk menghindari berbagai risiko, Damar menyarankan agar ibu yang sedang hamil anak kembar memperbanyak pola makan dengan mengonsumsi makanan sehat yang mengandung protein hewani, karbohidrat, dan mineral untuk memenuhi kebutuhan ketiga bagian tersebut.

Para ibu diimbau untuk tidak mengabaikan pemeriksaan kehamilan di fasilitas kesehatan agar perkembangan janin dapat terpantau dengan baik.

Apabila terdapat keluhan selama kehamilan, disarankan agar ibu segera menemui dokter spesialis fetomaternal untuk mendapatkan saran yang tepat sesuai hasil pemeriksaan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours