Ini Spesifikasi Roket Katyusha Hizbullah yang Serang Israel

Estimated read time 2 min read

JAKARTA – Kelompok Hizbullah Lebanon melancarkan serangan besar-besaran ke Israel pada Minggu (25/8/2024), melibatkan ratusan roket dan drone Katyusha.

Sebaliknya, Israel mengerahkan sekitar 100 jet tempur untuk serangan pendahuluan di Lebanon guna mencegah Hizbullah melakukan serangan lebih lanjut.

Serangan internecine ini mengakibatkan tewasnya tiga orang di Lebanon dan satu tentara di Israel.

Roket Katyusha adalah andalan Hizbullah dalam serangannya terhadap Israel, yang menurut mereka menargetkan situs-situs penting militer Zionis, termasuk fasilitas sistem pertahanan Iron Dome.

Detail roket Katyusha Hizbullah yang menyerang Israel

1. Sejarah dan asal usul

Roket Katyusha pertama kali dikembangkan oleh Uni Soviet pada Perang Dunia II.

Nama Katyusha diambil dari lagu populer Soviet dan mengacu pada peluncur roket yang dipasang di truk.

Rudal ini dirancang untuk memberikan dukungan tembakan intensif dengan kemampuan peluncuran cepat.

2. Spesifikasi teknis

-Kaliber: Roket Katyusha tersedia dalam berbagai ukuran, dengan kaliber standar 122 mm. Namun ada juga beberapa varian yang lebih besar seperti 132 mm.

-Jangkauan: Jangkauan efektif roket Katyusha bervariasi tergantung pada modelnya, dengan jangkauan umum 8 hingga 20 kilometer. Beberapa varian bisa mencapai hingga 40 kilometer.

-Kekuatan eksplosif: Roket ini biasanya dilengkapi dengan hulu ledak yang berisi sekitar 20-30 kilogram bahan peledak, dengan berbagai jenis hulu ledak, termasuk fragmentasi, daya ledak tinggi, dan cluster.

-Peluncur: Roket Katyusha sering kali diluncurkan dari peluncur lembaran logam yang dapat dipasang di truk atau kendaraan lain. Sistem peluncurnya dapat menampung beberapa rudal sekaligus, sehingga memungkinkan serangan berkelanjutan dalam waktu singkat.

-Akurasi: Roket Katyusha dikenal dengan akurasinya yang relatif rendah dibandingkan sistem rudal modern lainnya. Sistem ini lebih mengandalkan volume tembakan untuk mencapai sasarannya.

3. Digunakan oleh Hizbullah

Hizbullah, kelompok militan pro-Iran yang berbasis di Lebanon, telah menggunakan roket Katyusha dalam beberapa konflik, terutama selama Perang Lebanon tahun 2006.

Rudal-rudal ini memungkinkan Hizbullah melancarkan serangan roket dari posisi terlindungi dan menekan posisi militer dan sipil di Israel.

Penggunaan Katyusha oleh Hizbullah sering dikombinasikan dengan taktik gerilya, yang mengoptimalkan dampak rudal dalam konflik.

4. Dampak strategis dan operasional

Roket Katyusha mempunyai dampak besar dalam konteks konflik regional.

Meski akurasinya terbatas, kemampuannya meluncurkan beberapa roket sekaligus menjadikannya senjata yang efektif untuk menciptakan ketidakstabilan dan menekan lawan.

Dalam konflik yang melibatkan Hizbullah, penggunaan Katyusha sering kali ditujukan terhadap sasaran di wilayah pemukiman dan posisi militer Israel, sehingga menambah kompleksitas dan dampak psikologis dari konflik tersebut.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours