Ini tanda anak menderita infeksi saluran kemih

Estimated read time 2 min read

Jakarta (ANTARA) – Dokter Spesialis Anak Konsultan Nefrologi Anak Rumah Sakit Anak dan Ibu Harapan Kita, dr. Ina Zarlina Sp.A(K) mengatakan, ada beberapa tanda yang bisa dikenali tergantung dari usia anak menderita infeksi saluran kemih.

“Biasanya bayi dibawah 3 bulan akan mengalami demam, muntah-muntah, lemas, ASI kurang, kalau ke dokter berat badannya susah naik, bisa juga kuning atau urinnya berbau tidak seperti biasanya, kata Ina saat diskusi tentang infeksi saluran kemih pada anak yang diikuti secara online di Jakarta, Selasa.

Ina mengatakan, pada bayi berusia kurang dari tiga bulan yang diduga mengalami infeksi saluran kemih, sering terlihat adanya darah pada urin bayi yang disebut dengan hematuria.

Sedangkan pada anak usia 3 bulan hingga 3 tahun, gejala yang paling umum adalah demam di atas 38,5 tanpa sebab, atau nyeri saat buang air kecil dan sering buang air kecil tidak tuntas. Gejala lain yang dialami antara lain sakit perut, muntah, dan nyeri alat kelamin.

Dokter lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan, pada anak di bawah 24 bulan atau 2 tahun yang mengalami demam, kemungkinan menderita infeksi saluran kemih sekitar 3 hingga 5 persen. Sedangkan pada wanita, infeksi saluran kemih di bawah usia satu tahun biasanya sekitar 7 persen, sedangkan pada pria sekitar 3 persen.

Ina mengatakan, sayangnya gejala awal tersebut seringkali tidak terdeteksi sejak dini karena sulitnya mendapatkan sampel urine dan banyak yang meyakini gejala tersebut disebabkan oleh diare.

Ina menambahkan, pada anak kecil perlu juga mempertimbangkan faktor lain yang mempengaruhi kemungkinan terjadinya infeksi saluran kemih atipikal atau komplikasi untuk menentukan metode pemeriksaan yang tepat.

“Anak lahir dengan cacat lahir yang berisiko mengalami kelainan anatomi sebaiknya dilakukan pemeriksaan kultur urin. Kelainan anatomi ini sering terjadi pada anak dalam kandungan, penyebabnya belum kita ketahui sekarang,” kata Ina.

Ia menjelaskan, pengobatan infeksi saluran kemih pada bayi biasanya berupa pemberian antibiotik oral selama kurang lebih dua hingga empat hari, yang dapat diberikan melalui infus atau suntikan, untuk mencegah infeksi ginjal.

Sebaliknya, bayi berusia enam bulan hingga tiga tahun dengan infeksi saluran kemih atipikal dan kelainan anatomi harus segera menjalani USG jika tidak kunjung pulih setelah 48 jam pengobatan.

“Ada yang namanya antibiotik terapeutik atau antibiotik untuk pengobatan, ada juga antibiotik untuk pencegahan. Jadi dia khawatir efeknya adalah resistensi. “Tetapi kita harus memberikannya lebih lama dengan dosis yang lebih kecil,” jelas Ina.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours