Ini Target Pemerintah untuk Populasi Kendaraan Listrik Tahun 2030

Estimated read time 2 min read

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengungkapkan, pemerintah Indonesia menargetkan 2030 juta unit mobil listrik dan 13 juta unit kendaraan roda dua listrik bisa beredar di jalan raya pada tahun ini. 2030. Untuk itu, Kementerian ESDM tengah mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung untuk menciptakan ekosistem kendaraan listrik.

“Pemerintah Indonesia telah menetapkan tujuan ambisius dalam penerapan kendaraan listrik, dengan menargetkan 2 juta mobil listrik dan 13 juta kendaraan listrik roda dua di jalan pada tahun 2030,” kata Dadan dalam panel tertutup tingkat menteri. . Diskusi bagian dari rangkaian kegiatan IEA’s 9th Global Conference On Energy Efficiency (GCEE) di Nairobi, Kenya, Rabu (22/5) waktu setempat.

Saat ini, Dadan mengakui masih terdapat kesenjangan harga yang besar antara mobil listrik dan kendaraan konvensional. Untuk menutupi kesenjangan harga tersebut, pemerintah Indonesia menawarkan insentif pajak dan subsidi untuk mobil listrik, mobil hybrid, dan sepeda motor listrik.

“Indonesia menyiapkan US$455 juta untuk mensubsidi penjualan sepeda motor listrik. Subsidi tersebut mencakup penjualan 800.000 sepeda motor listrik baru dan konversi 200.000 sepeda motor pembakaran internal,” kata Dadan.

Lebih lanjut Dadan mengatakan, untuk mendukung terbentuknya ekosistem kendaraan listrik, pemerintah akan terus meningkatkan pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik (SPKLU) yang diperkirakan membutuhkan 32.000 unit SPKLU pada tahun 2030 untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat.

Seiring dengan berkembangnya stasiun pengisian daya publik, ketersediaan charger di rumah juga tidak kalah pentingnya untuk menciptakan infrastruktur pengisian daya yang komprehensif. Untuk memudahkan pengisian daya di rumah, PT PLN menawarkan insentif seperti harga khusus untuk peningkatan sistem ketenagalistrikan dan penurunan tarif untuk menginap semalam. Langkah-langkah ini dirancang untuk mendorong lebih banyak penduduk menggunakan mobil listrik dengan membuat pengisian daya menjadi nyaman dan hemat biaya.

Selain itu, selain fokus pada elektrifikasi angkutan penumpang, pemerintah Indonesia menyadari kontribusi transportasi jalan raya terhadap emisi CO2 yang signifikan di negara ini. Sebagai respons strategis, pemerintah Indonesia saat ini sedang mengembangkan standar penghematan bahan bakar untuk kendaraan berat, sebagai kunci pengurangan emisi dalam jangka pendek dan menengah.

“Untuk lebih mengurangi emisi transportasi, pemerintah telah menyetujui 11,8 juta ton biodiesel pada tahun ini bersamaan dengan peluncuran campuran 35% minyak sawit untuk biodiesel atau dikenal dengan B35. Program ini dapat mengurangi emisi gas rumah kaca sekitar 34,9 juta ton. CO2 Pemerintah Indonesia “sangat yakin bahwa kombinasi peraturan, informasi dan insentif dapat mendorong efisiensi energi dan langkah-langkah pengurangan di sektor transportasi,” Dadan menyimpulkan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours